Laba Kembali ke Rakyat, BRI Jadi BUMN Dengan Kontribusi Dividen & Pajak Terbaik
BRI BUMN Dengan Kontribusi Dividen dan Pajak Terbaik. dok. ist.
EmitenNews.com - Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang terus unggul mengantarkan perseroan meraih predikat sebagai BUMN berprestasi yang memberikan Kontribusi Dividen Terbaik ke Negara. Apresiasi tersebut diberikan oleh Metro TV pada acara Kenduri Bagimu Negeri BUMN Berprestasi di Grand Studio Metro TV, 4 Desember 2022. Perhelatan ini dalam rangka syukuran dan apresiasi atas prestasi BUMN membangun negeri, serta telah meredanya pandemi Covid-19.
BRI tercatat telah memberikan kontribusi nyata, salah satunya dalam bentuk setoran dividen ke Negara. Kementerian Keuangan mencatat, dari perolehan laba tahun 2021, BRI telah memberikan setoran dividen untuk negara mencapai Rp14,05 triliun atau terbesar dari seluruh BUMN.
Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (10/12/2022), atas kontribusi besar BRI tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan BRI adalah banknya rakyat, labanya berapa pun juga akan dikembalikan kepada rakyat. Ia mencontohkan, tahun lalu laba BRI mencapai Rp32,4 triliun dan dikembalikan kepada negara dalam bentuk dividen Rp14,05 triliun, dan BRI bayar pajak Rp12,5 triliun.
“Total kontribusi BRI kepada negara berdasarkan laba rugi tahun lalu sebesar Rp26,5 triliun. Nanti oleh pemerintah dikelola masuk APBN dan kemudian kembali lagi menjadi berbagai program ke masyarakat, dan kembali kepada rakyat. Oleh karena itu, BRI harus terus disupport oleh seluruh pihak”, jelasnya.
Di tengah kondisi gejolak perekonomian dunia dan ancaman inflasi tinggi, BRI tetap mampu mencatatkan kinerja solid untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sustainable. BRI tercatat mampu membukukan pertumbuhan laba mencapai 106,14% year-on-year (yoy) sebesar Rp39,31 triliun pada kuartal III-2022.
BRI selalu berupaya menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Sunarso mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki 4 strategi kunci untuk mempertahankan kinerjanya. Pertama, ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro.
Kedua, BRI harus memiliki kecukupan modal. Saat ini perseroan memiliki kecukupan modal yang sangat baik. Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI mencapai 24%, persentase tersebut sangat kuat mengingat untuk mencapai minimum requirement yang comply dengan Basel III hanya dibutuhkan 17,5%.
Ketiga, BRI harus memiliki kecukupan likuiditas. Adapun Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI baru 88,92%. Oleh sebab itu perseroan berkomitmen terus mendorong pertumbuhan kredit supaya LDR mencapai level optimal di sekitar 90%-92%. Keempat, adalah kualitas dari pertumbuhan itu sendiri.
Terkait dengan sumber pertumbuhan baru dan pemberdayaan UMKM melalui Holding Ultra Mikro, ekosistem ultra mikro semakin mendorong kinerja, baik dari sisi penyaluran kredit maupun juga liabilitas.
“BRI berterima kasih atas apresiasi ini. Menjadi BUMN yang dinobatkan sebagai penyumbang dividen terbesar menjadi kebanggan tersendiri. Di sisi lain ini menjadikan inspirasi dan motivasi bagi BRI untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi ke depan," ujar Sunarso.
Melalui strategi dan didukung pengelolaan modal yang baik, Sunarso optimistis ke depan BRI akan mampu terus create value dan memberikan return optimal kepada stakeholder dan pemegang saham. Bahkan dalam 3-4 tahun ke depan, BRI memiliki potensi untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari kondisi normal.
Contohnya, tahun 2022, BRI membayarkan 85% dari Net Profit tahun 2021 kepada shareholders sebagai dividen. Pembayaran dividen tersebut naik signifikan dibandingkan dengan tahun buku 2020, yakni 65%.
Dalam acara ini diberikan apresiasi atas prestasi BUMN dalam 4 Kategori, yaitu: dividen untuk negara, ketahanan pangan, penugasan pandemi covid19 dan pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). ***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram