EmitenNews.com - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatat penurunan laba bersih yang tajam sebesar 76,13% pada kuartal I-2025 menjadi US$17,62 juta, dibandingkan US$72,65 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba ini terutama disebabkan oleh rugi bersih yang dialami entitas afiliasi Medco, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Sepanjang tiga bulan pertama 2025, AMMN mencatatkan rugi bersih sebesar US$138,76 juta (sekitar Rp2,32 triliun), berbanding terbalik dengan kinerja pada kuartal I-2024 yang masih membukukan laba sebesar US$129,05 juta (sekitar Rp2,08 triliun).

Meskipun demikian, Medco tetap menunjukkan ketahanan operasional dengan mencatat pendapatan US$548,88 juta, naik dari US$544,17 juta, dan EBITDA meningkat menjadi US$332 juta.

Produksi minyak dan gas stabil di 143 mboepd dengan biaya produksi US$8,4 per boe.

Di sisi neraca, kas perusahaan sebesar US$876 juta dan rasio utang terhadap EBITDA membaik menjadi 1,7 kali.

Sektor ketenagalistrikan mencatat koreksi volume penjualan menjadi 871 GWh akibat gangguan operasional di PLTGU Riau, Gempa bumi di dekat fasilitas geothermal Sarulla, dan banjir di PLTS Sumbawa. Sebagian dampak tertutupi oleh beroperasinya PLTP Ijen Fase I pada Februari 2025.

Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro, menyatakan komitmen perusahaan pada efisiensi dan ekspansi berkelanjutan. 

“Kinerja pada kuartal pertama ini mencerminkan disiplin keuangan, ketahanan operasional, dan komitmen MedcoEnergi terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami akan terus memperkuat portofolio usaha dan menangkap peluang baru untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” jelas Hilmi.