EmitenNews.com - Lippo Karawaci (LPKR) per 30 September 2023 mencatat laba bersih Rp787,79 miliar. Menanjak 140 persen dari episode sama tahun lalu dengan tabulasi rugi Rp1,92 triliun. Dengan hasil itu, laba per saham dasar tumbuh menjadi Rp11,11 dari periode sama tahun lalu minus Rp27,21. 


Lompatan laba itu didukung pendapatan Rp12,43 triliun, surplus 17 persen dari edisi sama tahun lalu Rp10,54 triliun. Beban pajak final Rp103,4 miliar, bengkak dari Rp88,63 miliar. Pendapatan bersih Rp12,33 triliun, bengkak dari Rp10,45 triliun. Beban pokok pendapatan Rp6,98 triliun, membengkak dari Rp6,13 triliun. 


Laba kotor Rp5,34 triliun, melejit dari Rp4,31 triliun. Beban usaha Rp3,27 triliun, naik dari Rp3,2 triliun. Penghasilan lainnya Rp1,15 triliun, melambung signifikan dari Rp80,88 miliar. Beban lainnya Rp230,54 miliar, susut dari Rp1,05 triliun. Laba usaha Rp3 triliun, jauh melambung dari Rp137,06 miliar. Beban keuangan Rp1,35 triliun, bengkak dari Rp1,41 triliun. 


Bagian laba dari entitas asosiasi Rp43,49 miliar, berbalik dari rugi Rp90,02 miliar. Laba sebelum beban pajak Rp1,68 triliun, berbalik arah dari tekor Rp1,36 triliun. Beban pajar Rp440,66 miliar, membengkak dari episode sama tahun lalu Rp306,48 miliar. Laba periode berjalan Rp1,24 triliun, naik dari minus Rp1,67 triliun.


Jumlah ekuitas Rp20,48 triliun, naik dari akhir tahun lalu Rp19,13 triliun. Defisit Rp10,17 triliun, susut dari akhir 2022 sejumlah Rp10,96 triliun. Jumlah liabilitas Rp29,89 triliun, susut dari akhir tahun sebelumnya Rp30,73 triliun. Jumlah aset Rp50,37 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu Rp49,87 triliun. (*)