EmitenNews.com - Diresmikannya kegiatan usaha bulion atau bank emas di PT Pegadaian oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (26/2) lalu berpotensi mendongkrak laba BUMN tersebut hingga 13 persen pada tahun ini. Proyeksi itu diungkapkan Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, di Jakarta, Kamis (27/2).


"Bank emas menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Pegadaian dengan potensi peningkatan laba sebesar 13 persen di 2025 dengan total gold deposit balance (saldo deposito emas) sebesar 12 ton," ungkap Damar.


Ia menuturkan bahwa setelah resmi menghadirkan fitur produk deposito emas yang dapat diakses melalui aplikasi Pegadaian Digital sejak 15 Januari 2025, kini saldo emas dari produk tersebut telah mencapai lebih dari 300 kilogram.


Sementara itu, total kelolaan bisnis emas Pegadaian pada 2024, yang meliputi gadai emas, cicil emas dan tabungan emas, telah mencapai 90 ton.


Sedangkan realisasi penjualan emas perseroan dalam bentuk cicil emas dan tabungan emas mencapai 9 ton, atau naik sebesar 35 persen dibandingkan realisasi pada 2023.


Damar menuturkan bahwa Pegadaian telah resmi mengantongi izin kegiatan usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Desember 2024, sehingga menjadikan perseroan sebagai bank emas pertama di Indonesia.


Dengan surat izin tersebut, ia mengatakan bahwa perseroan dapat melakukan kegiatan usaha bulion berupa deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, maupun perdagangan emas.


Pegadaian dinilai memiliki infrastruktur yang mumpuni menjadi lembaga penyaluran bulion, mulai dari penyimpanan agunan gadai yang 90 persen berupa emas, ruang penyimpanan emas dengan standar internasional terbesar di Indonesia, hingga tersedianya beragam produk emas.(*)