EmitenNews.com - PTPP (PTPP) hingga akhir 2020 mencatatkan laba bersih Rp128,72 miliar atau ambles 84,37 persen dibanding akhir tahun 2019, yang masih memperoleh laba Rp819,46 miliar. Sementara, laba per saham dasar juga anjlok menjadi Rp21 dari Rp132 pada 2019.


Dalam laporan keuangan PTPP yang disampaikan ke  Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/3) disebutkan, total pendapatan usaha sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp15,831 triliun, atau turun 32,84 persen dibanding tahun 2019, yang mencapai sebesar Rp23,573 triliun.


Namun, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp13,657 triliun atau turun 32,58 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp20,257 triliun. Sehingga laba kotor turun 34,44 persen menjadi Rp2,173 triliun.  Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp14,006 triliun, atau turun 6,69  persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp15,011 triliun.


Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp39,465 triliun, atau turun 4,02 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp41,118 triliun. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp53,472 triliun, atau turun 4,73 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar Rp56,13 triliun. Sedangkan, arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat minus Rp268,98 miliar, memburuk dibanding akhir tahun 2020, yang tercatat Rp306,26 miliar.


Sebagai inofromasi, secara kalkulasi penurunanlaba PTPP jauh lebih dalam dibandingkan dengan entitas anak usahanya, yaitu PT PP Properti Tbk (PPRO) yang mengalami penurunan laba bersih sebesar Rp89,048 miliar pada akhir tahun 2020, atau turun 64,25 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat Rp249,681 miliar.


Sementara dari sisi pergerakan saham, PTPP masih berada di level Rp1640 pada hari ini hingga pukul 14:17, naik 6,11 persen dari harga pembukaan Rp1555 per saham. Namun, Jika melihat setahun kebelakang harga saham PTPP mengalami lonjakan cukup signifikan, dimana pada tanggal 17 Maret 2019 harga sahamnya masih di harga Rp680 per lembar atau talah naik 128,67 persen secara tahunan.


PPRO sendiri pergerakan sahamnya selama setahun terakhir berkelut pada level terendah dimana per 16 Maret 2021 harga saham PPRO di tutup pada level Rp80 per saham, posisi itu naik 60 persen dari tanggal 17 Maret 2020 dimana harga saham PPRO senilai Rp50 per lembar. Harga tertinggi PPRO setahun terakhir pernah menyentuh Rp119 pada 7 Desember 2020. (Rizki)