EmitenNews.com—Perusahaan importir buah yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2022, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) malah menunjukkan kinerja yang menurun pasca IPO.

 

Ya, pada tahun 2022 emiten ini hanya membukukan laba bersih sebesar Rp26,16 miliar atau terjun 29,46 persen dibandingkan tahun 2021 yang tercatat Rp37,73 miliar.

 

Berdasarkan data laporan keuangan BUAH yang disampaikan kepada BEI, dan dikutip Rabu (29/3/2023). Perseroan membukukan penjualan neto sepanjang tahun 2022 Rp1,38 triliun atau naik 35,70 persen secara year on year dari Rp1,02 triliun.

 

Sayangnya, beban pokok penjualan juga membengkak Rp337,09 miliar atau 36,24 persen jadi Rp1,26 triliun dari sebelumnya Rp929,98 miliar.

 

Akibatnya laba kotor hanya naik jadi Rp119,05 miliar dari sebelumnya Rp91,43 miliar.

 

Total beban usaha naik jadi Rp84,15 miliar dari sebelumnya hanya Rp44,74 miliar. Akibat lonjakan beban ini membuat laba usaha sudah turun jadi rp34,89 miliar dari Rp46,69 miliar.

 

Beban pajak penghasilan turun jadi Rp8,40 miliar dari Rp10,40 miliar. Berkat catatan keuangan ini membuat laba per saham dasar BUAH tergerus menajdi Rp30,28 dari sebelumnya di Rp114,17 per lembar saham.

 

Sementara itu, total aset naik per 31 Desember 2022 naik menjadi Rp345,65 miliar dari tahun sebelumnya Rp247,73 miliar.

 

Lompatan aset dikontribusikan oleh ekuitas yang naik 177,92 persen menjadi Rp153,92 miliar dari Rp55,38 miliar. Dan liabilitas atau kewajiban turun jadi Rp191,73 miliar dari sebelumnya Rp192,36 miliar.