Lagi, IHSG Ditutup Cetak Rekor All Time High di Level 7.619

Ilustrasi gambar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor atau all time high (ATH) baru di level 7.619,90 pada awal pekan ini.
Pada perdagang Senin (26/8), IHSG menguat 0,82% atau naik 61,90 poin, menutup perdagangan di level 7.606,19 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.541 hingga batas atas pada level 7.619 setelah dibuka pada level 7.544.
Total volume transaksi bursa mencapai 16,5 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,1 triliun. Dari total transaksi, sebanyak 360 saham menguat, 219 saham melemah, dan 217 saham berada di posisi flat.
Kenaikan IHSG didorong oleh penguatan delapan indeks sektoral, dengan sektor barang konsumsi nonprimer yang melonjak 2,53% sebagai pendorong utama.
Sektor properti dan real estat naik 2,01%, sementara sektor energi mencatatkan peningkatan sebesar 1,14%. Sektor barang baku juga naik 1,13%, disusul oleh sektor keuangan yang menguat 0,71%, sektor transportasi dan logistik 0,69%, sektor infrastruktur 0,65%, dan sektor kesehatan 0,20%.
Di sisi lain, tiga sektor mengalami penurunan pada hari ini. Sektor teknologi turun 0,59%, sektor barang konsumsi primer tergerus 0,20%, dan sektor perindustrian melemah 0,09%.
Dalam perdagangan hari ini, saham-saham yang menjadi top gainers di indeks LQ45 antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang naik 6,47%, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) yang menguat 5,23%, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang naik 4,74%.
Sementara itu, top losers LQ45 mencakup PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang turun 2%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang melemah 1,89%, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang turun 1,42%.
Related News

Menkop: Kopdes Merah Putih Ciptakan 1-2 Juta Lapangan Kerja

IHSG Ditutup Melesat 1,43 Persen, Saham Tambang Pemicunya

Tony Blair Sokong Komdigi Percepat Layanan Pemerintah Berbasis Digital

Ekspor Produk Kulit 2024 Naik 8 Persen, Capai USD4,6 Miliar

QRIS dan GPN Khawatirkan AS, BI Tegaskan Prinsip Kesetaraan

Hormati Proses Hukum, Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Tes Forensik