EmitenNews.com -PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 26 Mei 2023. Hasil dari RUPST antara lain menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Kinerja Dewan Komisaris mengenai keadaan dan jalannya usaha Perseroan untuk tahun 2022, menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan tahun 2022.

 

Hal lain yang diputuskan oleh pemegang saham diantaranya memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan atas dasar rekomendasi komite audit untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan memeriksa laporan keuangan 2023, dan di agenda terakhir JARR melaporkan penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum sampai dengan Desember 2022. 

 

Dalam paparan Laporan Direksi, JARR melaporkan kinerja terbaiknya di tahun 2022 dengan menorehkan laba bersih sebesar Rp41 miliar, dibanding tahun 2021 sebesar 15 Miliar. 

 

“Pencapaian kinerja Perseroan tahun 2022 ini adalah awal yang baik bagi Perseroan ke depannya,” ujar Indra Irawan selaku Direktur Utama JARR dalam keterangan resminya yang diterima EmitenNews. 

 

JARR melakukan diversifikasi bisnis ke Minyak Goreng dan telah mulai memproduksi Minyak Goreng dengan kapasitas 250 Ton Per Hari, dan pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit dengan kapasitas 60 Ton Per Hari dengan target selesai pada bulan Desember 2023” ujar Temmy Iskandar selaku Direktur Keuangan JARR pada saat menyampaikan pemaparannya.

 

Bisnis perseroan terutama FAME sangat rentan dengan kebijakan pemerintah yang sifatnya dinamis. Dengan keterbatasan margin yang diperoleh perusahaan, ini merupakan tantangan perusahaan untuk melakukan efisiensi salah satunya dengan membangun pabrik kelapa sawit, disamping itu perusahaan melakukan diversifikasi usaha yaitu dengan adanya pabrik minyak goreng. 

 

Terkait dengan minyak goreng, kebijakan pemerintah sangat dinamis terutama minyak goreng curah. Saat ini perusahaan fokus pada penjualan minyak goreng non curah. 

 

“Di tahun 2023 Perseroan mendapat penambahan kuota FAME, yang berdampak terhadap pendapatan Perseroan, dan target penjualan di 2023 adalah Rp5,1 Triliun,” ujar Temmy.

 

OPEX ditargetkan sebesar 95%, dari total revenue. Manajemen Perseroan memiliki Going concern ke depan, kapasitas produksi Perseroan masih sekitar 50-60%.