EmitenNews.com - Indonesia menuju swasembada beras. Dengan semangat itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis produksi beras nasional tahun 2025 bisa menembus angka 33 juta ton. Capaian itu berada di atas target yang ditetapkan oleh Komisi IV DPR RI maupun Presiden Prabowo Subianto. 

Mentan bersyukur, sepanjang tahun ini, Indonesia bebas dari impor beras. Menurutnya, dengan peningkatan produksi tersebut akan menjadi kunci tercapainya swasembada pangan.

"Hasil BPS kemarin 31,04 juta ton prediksi produksi sampai Oktober 2025. Kami berani klarifikasi saat Bappenas bilang produksi hanya 31 juta ton di Oktober. Ini masih dua bulan lagi, mudah-mudahan 33 juta ton tahun ini," kata Mentan Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Dengan kerja, ditambah perbaikan irigasi, dan penyebaran pupuk subsidi secara merata, Mentan menegaskan keyakinannya target itu bisa diraih. "Insyaallah kami yakin tidak ada gangguan, kita swasembada, produksi di atas target yang diberikan Komisi IV DPR RI dan Bapak Presiden."

Badan Pusat Statistik mendata, produksi beras dalam negeri hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31 juta ton. Angka tersebut naik sekitar 3 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan produksi tidak terlepas dari program pemerintah, mulai dari optimasi lahan, perbaikan jaringan irigasi, hingga pembukaan sawah baru.

Sebelumnya, BPS mengungkapkan luas panen padi pada Juli 2025 sebesar 0,94 juta hektare, mengalami kenaikan sebesar 0,23 juta ha atau 33,20% dibandingkan luas panen padi di Juli 2024 yang sebesar 0,70 juta ha.

Potensi luas panen padi pada Agustus-Oktober 2025 diperkirakan sebesar 3,02 juta hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Januari-Oktober 2025 diperkirakan sebesar 10,22 juta ha

Itu berarti mengalami peningkatan sekitar 1,09 juta ha (11,90%) dibandingkan luas panen padi pada bulan Januari-Oktober 2024 yang sebesar 9,13 juta ha.

Total produksi padi pada Januari-Oktober 2025 diperkirakan sebanyak 64,38 juta ton GKP, mengalami peningkatan sebanyak 6,98 juta ton GKP (12,16%) dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang sebanyak 57,40 juta ton GKP. ***