Lanjut Koreksi, IHSG Menuju 8.550
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,13 persen menjadi 8.649. Itu setelah sempat menyusuri teritori negatif pada awal sesi, dan bergerak menguat kemudian. Investor pindah dari saham konglomerasi ke saham perbankan, sempat membuat indeks positif.
Rupiah ditutup susut menjadi Rp16.667 per dolar Amerika SSerikat (USD). Saham sektor energi mencatat pelemahan terbesar, dan saham sektor kesehatan membukukan penguatan terbesar. Secara teknikal, indikator Stochastic RSI mendekati level oversold namun belum mengindikasikan reversal.
Sedangkan MACD membentuk pelebaran histogram negatif. Indeks Kembali ditutup di bawah level MA5. So, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 16 Desember 2025, indeks akan menyusuri area support 8.550, dan posisi resistance 8.750. Di sisi lain, mayoritas indeks bursa Asia ditutup melemah.
Data industrial production Tiongkok November 2025 melambat menjadi 4,8 persen YoY dari Oktober 2025 di kisaran 4,9 persen YoY. Pertumbuhan penjualan ritel Tiongkok November 2025 juga melambat menjadi 1,3 persen YoY dari 2,9 persen YoY, serta di bawah perkiraan 3,3 persen YoY.
Itu merupakan pertumbuhan penjualan ritel Tiongkok, paling lambat sejak Desember 2022, meski program stimulus dari pemerintah masih berlanjut. Investor akan mencermati data nonfarm payrolls Amerika Serikat (AS) untuk Oktober, dan November 2025. Selain itu, AS juga akan merilis data tingkat pengangguran, dan retail sales.
Investor Eropa, menanti data tingkat pengangguran, indeks PMI manufaktur, dan jasa Inggris. Pemodal Jerman menanti rilis data manufaktur, dan indeks sentimen ekonomi. Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor menjala saham BBNI, BBCA, BBTN, JPFA, dan ICBP. (*)
Related News
Harga Global Naik, Kemendag Patok HPE Konsentrat Tembaga USD5.613/WMT
Tak Berkutik, IHSG Sesi Siang Stagnan Bertengger di 8.649,47
Kemenperin Pastikan e-Katalog Dibanjiri Produk DN yang Penuhi TKDN
Oversubscribed 318,69 Kali, IPO SUPA Catat Lebih dari 1 Juta Order
Yayasan Astra Geber Executive Sharing Economic Outlook 2026
Buntuti Wall Street, IHSG Kembali Melorot





