EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan pelemahan. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 10 Oktober 2024, IHSG akan menjelajahi rentang pergerakan level support 7.450, dan resistance 7.590. Itu didorong ketidakpastian mengenai kebijakan moneter The Fed.

Di mana, pelaku pasar berharap ada pelonggaran agresivitas dalam penurunan suku bunga. Kondisi itu, menyebabkan penguatan dolar Amerika Serikat (USD) berpotensi memberi tekanan lebih lanjut terhadap nilai tukar rupiah. Selain itu, pasar juga mengantisipasi rilis data ekonomi penting AS.

Khususnya inflasi, dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter selanjutnya. Kalau data inflasi menunjukkan perlambatan, dapat memberi dorongan bagi The Fed untuk lebih konservatif dalam penurunan suku bunga. Dengan begitu, memberi sentimen positif untuk pasar masa mendatang.

Menilik data itu, StocKnow.id menyarankan investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Antara lain Adaro Minerals (ADMR) Rp1.475 per eksemplar dengan take profit Rp1.550-1.585 per lembar, dan stop loss di posisi Rp1.425 per helai. 

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Rp1.165 per lembar dengan take profit Rp1.200-1.240 per helai, dan stop loss Rp1.130 per helai. Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp1.505 dengan take profit Rp1.535-1.575, dan stop loss Rp1.480 per helai. 

Wijaya Karya (WIKA) Rp412 dengan take profit Rp424-434, dan stop loss Rp395 per saham. Menyudahi perdagangan Rabu, 9 Oktober 2024, IHSG minus 55,86 poin alias 0,74 persen menjadi 7.501. Volume perdagangan 16,5 miliar saham senilai Rp9,4 triliun. Sementara itu, asing mencatat net sell Rp560 miliar. (*)