Lanjut Menyala, IHSG Songsong Level 7.330

Seseorang berjalan di bagian teras depan gedung Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan kemarin dengan menguat 1,65 persen menjadi 7.314. Penguatan itu, mengindikasikan fase konsolidasi support area telah berakhir. IHSG berpeluang menguji level MA200 di kisaran 7.330-7.350.
Salah satu pemicu pembalikan arah IHSG yaitu penurunan U.S. 10-year Treasury Yield pasca-kabar nominasi Scott Bessent sebagai U.S. Treasury Yield. Bessent diyakini fokus pada stabilitas ekonomi domestik.
Kondisi itu, diyakini memperbesar ruang pemangkasan suku bunga acuan the Fed sepanjang 2025. Mengingat pemangkasan itu, merupakan salah satu kebijakan ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Penurunan U.S. 10-year Treasury Yield tersebut, berpotensi meredam capital outflow, bahkan berpotensi memicu capital inflow pasar modal Indonesia. Pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024, terlepas dari hasil quick count berpotensi menjadi katalis inflow tersebut.
Menilik data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah berikut. Yaitu, Samudera Indonesia (SMDR), Unilever Indonesia (UNVR), Pertamina Gas Negara (PGAS), Alfamart (AMRT), dan indofood Sukses Makmur (INDF). (*)
Related News

Raksasa Kosmetik China mau Caplok Saham MBTO, Ini Arah Bisnisnya

IHSG Ditutup Melemah 0,19 Persen ke Level 8.051, Ini Faktornya

Chery Komitmen Tambah Investasi untuk Tingkatkan Produksi

Proyek Waste to Energy Akan Dimulai di 10 Titik

Penerimaan dari Bea Cukai Hingga September 2025 Capai Rp221,3 Triliun

Wall Street Loyo, IHSG Susuri Zona Merah