EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin gagal menutup gap di kisaran 6.870. Saat bersamaan, terbentuk pola inverted hammer. Dengan kondisi overbought pada Stochastic RSI, indeks berpotensi pullback ke kisaran 6.770-6.800.

Tidak disangkal kemarin, indeks melejit 0,24 persen menjadi 6.832. Meski realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2025 di level 4,87 persen berada di bawah ekspektasi 4,91 persen, dan turun dari kuartal IV-2024 berada di posisi 5,02 persen. 

Perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2025 relatif sudah diantisipasi pasar dengan berbagai isu. Misalnya, perlambatan konsumsi, penghematan anggaran pemerintah, dan pelemahan rupiah. Investor tampaknya telah mengantisipasi bersamaan koreksi signifikan indeks awal April 2025.

Di sisi lain, investor menaruh harapan besar pada kesepakatan dagang, terlebih ada kabar kelompok produsen alas kaki Amerika Serikat (AS) meminta Presiden AS, Donald Trump membebaskan produk alas kaki dari reciprocal tariffs. 

Kondisi itu, dapat menguntungkan Indonesia, mengingat salah satu komoditas ekspor utama Indonesia ke AS produk alas kaki. Dengan begitu, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 6 April 2025, indeks akan menyusuri level support 6.750, dan posisi resistance 6.950.

Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mendekati sejumlah saham berikut. Yaitu, Adaro Minerals (ADMR), Sumber Alfaria Trijaya alias Alfamart (AMRT), Adaro Andalan (AADI), Mayora Indah (MYOR), dan India Energy (INDY). (*)