Laporan Semester I Belum Lengkap, DPR Akan Agendakan Kembali Evaluasi Kinerja OJK
EmitenNews.com -Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie menyampaikan bahwa laporan evaluasi semester satu kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang disampaikan dalam rapat kerja (raker) kali ini belum lengkap. Alhasil, Komisi XI DPR RI meminta pihak OJK untuk melengkapi bahan laporan agar raker dapat diagendakan kembali.
Dolfie menyebutkan pada pembahasan terkait anggaran OJK tahun 2021 terdapat tujuh sasaran strategis yang dicanangkan. Di masing-masing sasaran terdapat pos anggaran terkait Indikator Kinerja Utama (IKU).
“Kami belum melihat secara lengkap dan utuh (dalam paparan yang disampaikan OJK) posisi OJK mencapai sasaran itu," terang Dolfie saat raker Komisi XI DPR RI dengan jajaran OJK di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (15/9/2021). Sementara usai evaluasi masih ada pembahasan mengenai refocusing anggaran oleh OJK untuk triwulan kedua sampai keempat di tahun ini.
“Tentu perlu pendalaman lebih lanjut kalau mau membahas evaluasi dan refocusing. Maka kami berikan kesempatan OJK melengkapinya, jadi pendalaman akan dibahas lebih lanjut dengan jadwal yang akan disampaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," urai politisi PDI-Perjuangan itu.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mencatat ada beberapa isu fundamental yang belum dibahas dalam pemaparan OJK. "Seperti laporan OJK terkait soal asuransi Bumiputera atau Jiwasraya. Hal-hal fundamental ini perlu dibicarakan. Kami tidak ingin buku laporan bagus tapi substansi kurang memadai," sebut politisi Partai Golkar itu.
Merespon hal itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memahami ekspektasi dari Komisi XI untuk melengkapi laporan evaluasi lembaganya. "Akan kami lengkapi. Yang kami sampaikan memang kinerja umum. Kami ada kinerja internal proses yang dituangkan dalam IKU-IKU kami. Meski tidak disampaikan secara detail, kami siap menyampaikannya," tegasnya.
Related News
Naik Rp275, HIP BBN Biodiesel Mei 2024 Dipatok Rp12.453 per Liter
Forum Bank Sentral Asia Timur Bahas Respon Tantangan Global
HIP BBN Bioetanol Bulan Mei 2024 Dipatok Rp14.528 per Liter
Menkop UKM Pastikan tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Rakyat
Kinerja Sektor Keuangan di Sulteng Tumbuh Positif, DPK Rp32,64 Triliun
Lelang SUN, Penawaran Rp50,19 Triliun, Pemerintah Serap Rp21,5 Triliun