EmitenNews.com - Polri diminta bertindak cepat dan tegas atas insiden kecelakaan kerja di pabrik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Tungku smelter nikel ITSS meledak hebat, Minggu (24/12/2023). Sebanyak 19 korban tewas.

 

Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (30/12/2023), Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Polri harus bergerak cepat menyelidiki kasus kecelakaan kerja itu.

 

"Saya minta Polri bertindak cepat dan tegas apabila ada bukti pelanggaran oleh perusahaan," kata Luhut Binsar Pandjaitan.


Sesuai hasil investigasi awal diketahui, dalam musibah tersebut terdapat indikasi tindakan melanggar SOP. Tidak terpenuhinya standar operasi seperti  yang sudah ditetapkan oleh perusahaan itu, terjadilah kecelakaan dan korban jiwa.

 

Karena itu, Menko LBP meminta kepada Kapolda Sulawesi Tengah menyelesaikan investigasi tersebut dalam waktu dua minggu. Ia juga meminta tindakan tegas dari Polri terhadap setiap pelanggaran hukum yang teridentifikasi.

 

"Saya minta Polri bertindak cepat dan tegas apabila ada bukti pelanggaran oleh perusahaan," kata Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

 

Penegakan hukum perlu dilakukan demi keselamatan pekerja. Hal itu berdasarkan insiden serupa yang pernah terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) pada 2022.

 


Menurut Luhut, kejadian serupa di GNI tahun lalu sudah menjadi pelajaran bahwa kita serius dalam menegakkan hukum demi keselamatan pekerja. “Pokoknya kita tidak mau main-main dengan keselamatan manusia."



Untuk kasus insiden kebakaran di GNI, saat ini berkas perkara tersebut sudah dalam proses diajukan ke persidangan oleh tim penyidik dari Kementerian Ketenagakerjaan.