EmitenNews.com  - Perlahan tapi pasti, performa keuangan PT Leyand International Tbk (LAPD) terus membaik. Kondisi itu sekaligus menjadi gambaran bagaimana upaya manajemen perseroan dalam menjalankan strategi bisnisnya di tengah rencana pengambilalihan oleh PT JSI Sinergi Mas.

Salah satu strategi perseroan adalah dengan memenuhi kewajiban melalui pembayaran utang. Per 30 Juni 025, Leyand International berhasil menekan jumlah utang bank dari Rp18,08 miliar per Desember 2024 menjadi Rp12,84 miliar per 30 Juni 2025. 

Direktur Utama PT Leyand International Tbk, Bambang Rahardja Burhan menjelaskan, penurunan utang bank itu disebabkan adanya pembayaran senilai Rp5,24 miliar pada kuartal I-2025. "Sumber dana yang kami gunakan berasal dari usaha sendiri, baik melalui penagihan piutang usaha, piutang pihak lainnya, hingga dari penjualan persediaan yang ada," kata Bambang Rahardja Burhan, Selasa, 9 September 2025.

Dengan realisasi itu, jumlah liablitas perseroan pun membaik dari Rp196,7 miliar per akhir 2024 menjadi Rp188,8 miliar per 30 Juni 2025.

Dari jumlah itu, Bambang Rahardja Burhan memaparkan, sebagian merupakan utang jangka panjang kepada pihak berelasi dalam rangka investasi pengambilalihan PT Rusindo Eka Raya (RER).

Meski begitu, Bambang Rahardja Burhan pun menegaskan komitmen untuk memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut.

"Kami terus mencari solusi dalam pemenuhan kewajiban tersebut, terutama dengan meningkatkan penjualan dan profitabilias seiring dengan pembangunan gudang baru RER yang terus berjalan," ujar Bambang Rahardja Burhan.

Perbaikan performa keuangan Leyand International (LAPD) pun sudah terlihat di semester I-2025. Salah satunya dari peningkatan penjualan yang mencapai Rp138,5 miliar atau meningkat 48,6 persen dari periode 30 Juni 2024 Rp93,2 miliar.

Dari situ, laba bruto perseroan pun naik dari Rp3,1 miliar menjadi Rp4,3 miliar. Alhasil, ruhi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berhasil ditekan menjadi Rp3,6 miliar dari sebelumnya Rp4,3 miliar.

Bambang Rahardja Burhan optimistis, dengan selesainya gudang baru RER yang lebih luas pada kuartal II-2026, maka perseroan bisa semakin mendorong penjualan. "Kami harapkan profitabilitas ikut membaik dan pada akhirnya bisa memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham," pungkas Bambang Rahardja Burhan.

Sebagai tambahan informasi, Bambang Rahardja Burhan menuturkan, saat ini PT JSI Sinergi Mas masih dalam tahap negosiasi dengan pemegang saham pengendali LAPD untuk memfinalisasi nilai Rencana Pengambilalihan dan Waktu Penyelesaian Rencana Pengambilalihan.

Adapun JSI berencana mengambil alih 51 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam PT Leyand International Tbk (LAPD) yang dimiliki Laymand Holdings Pte Ltd, PT Intiputera Bumitirta, Keraton Investment Ltd, Evi Felicia, dan Leo Andyanto.

Setelah akuisisi selesai, JSI akan menjadi pengendali baru LAPD dan akan melakukan penawaran tender wajib sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.