Liabilitas Lebih Besar dari Ekuitas, Mari Kita Bedah Utang Elnusa (ELSA) yang Membengkak
EmitenNews.com—Dalam sebuah perusahaan, penting untuk mengawasi berbagai arus jalannya keuangan. Pengusaha yang jeli dan cermat, akan selalu memperhatikan arus keuangan usahanya, dan mengurangi berbagai potensi liabilitas yang muncul. Bagi seorang pengusaha, liabilitas adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Liabilitas tentu memiliki kadarnya.
Kali ini harus mencermati liabilitas PT Elnusa Tbk (ELSA) yang mengalami lonjakan sangat signifikan hingga 36,5 persen dalam satu tahun dari Rp3,45 triliun di 2021 menjadi Rp4,71 triliun di tahun 2022. Selisih dari lonjakan liabilitas ini mencapai Rp1,26 triliun.
Mengutip dari laporan keuangan Elnusa yang dipublikasikan, Kamis (2/3/2023), tertera total liabilitas elnusa ini di dominasi oleh liabilitas jangka pendek senilai Rp3,53 triliun naik 37,89 persen dari tahun 2021 senilai Rp2,56 triliun.
Secara rinci, utang atau liabilitas Elnusa adalah pinjaman bank jangka pendek Rp128,25 miliar, utang usaha pihak ketiga Rp308,67 miliar, utang pihak berelasi naik jadi Rp370 miliar dari Rp313 miliar dan liabilitas lainnya senilai Rp47 miliar.
Pada posisi selanjutnya ada liabilitas imbalan kerja jangka pendek naik 188,88 persen jadi Rp208,14 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp72,04 miliar.
Ada pula beban akrual yang sangat perlu diperhatikan oleh para investor, dimana pos ini melonjak 67,10 persen menjadi Rp2,17 triliun per 31 Desember 2022 dibandingkan periode sama tahun 2021 yang hanya Rp1,30 triliun.
Sedangkan utang pajak turun jadi Rp58,25 miliar adri tahun sebelumnya Rp62,78 miliar. Namun, liabilitas sewa yang ditanggung oleh Elnusa di tahun 2022 senilai Rp224,75 miliar atau melonjak 216,52 persen dari tahun sebelumnya Rp71,00 miliar.
Sedangkan untuk total liabilitas jangka panjang Elnusa juga naik 32,56 persen menjadi Rp1,18 triliun per 31 Desember 2022 dibandingkan posisi tahun 2021 yang tercatat hanya senilai Rp895,48 miliar.
Mengutip dari sebuah artikel yang diterbitkan oleh FR Consultant Indonesia, disebutkan sebuah bisnis rasanya nyaris tidak mungkin, tidak memiliki elemen liabilitas dalam pergerakan operasionalnya. Tapi, liabilitas yang berbahaya adalah liabilitas yang melampaui kemampuan dari pemenuhan perusahaan itu sendiri.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M