EmitenNews.com - Puri Sentul Permai (KDTN) mempercepat pembangunan Swiss-Belexpress Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma-Brebes. Itu untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat istirahat para pengendara kelelahan. Maklum, libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu diwarnai lonjakan jumlah kendaraan.

Konsistensi Puri Sentul, dalam mengembangkan bisnis hotel Rest Area diwujudkan dengan fasilitas lengkap. Saat ini, Swiss-Belexpress Rest Area KM 260B memasuki tahap commissioning dilengkapi berbagai fasilitas. Misalnya, Business Lounge, Kolam Renang, Area Playground, Meeting Room beserta Healthy Corner.

Di sisi lain, Swiss-Belexpress rest area KM 260B dibangun dengan konsep ramah disabilitas. Pembangunan Swiss-Belexpress Rest Area KM 260B merupakan bagian dari visi perseroan untuk menjadi pemimpin pasar dalam jaringan hotel express rest area jalan tol Indonesia. 

Sebagai pionir pengembangan hotel rest area, Puri Sentul menyadari kesadaran para pengendara jalan tol melakukan istirahat berkualitas belum optimal. Istirahat dalam perjalanan jauh sangat penting untuk menyegarkan badan. Dengan demikian, para pengendara dapat melanjutkan perjalanan dalam kondisi badan fit, dan konsentrasi lebih baik.

Dengan badan fit, dan konsentrasi terjaga, pengendara dapat terhindar dari kecelakaan kerap kali terjadi di jalan tol. Itu sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas. Keberadaan hotel rest area menjadi salah satu solusi praktis untuk merealisasikan misi tersebut. 

Corporate Secretary Puri Sentul Permai Aan R mengatakan bisnis bidang pengembangan hotel rest area tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga lebih berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan. Singkatnya, perseroan tidak hanya berperan sebagai penyedia fasilitas, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam menciptakan lingkungan perjalanan aman, dan nyaman bagi masyarakat. 

Keberhasilan bisnis tersebut tidak hanya dapat diukur dari raihan angka keuntungan, tetapi juga dari kontribusi terhadap kesejahteraan, dan keselamatan pengendara di jalan. ”Itu merupakan bagian dari tanggung jawab sosial lebih besar,” beber Aan. (*)