Lincah, Tolaram Lakukan Aksi Jual Beli Saham Bank Amar (AMAR) Hingga Ratusan Miliar

EmitenNews.com — Tolaram Group Inc sebagai pengendali utama dari PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) secara mengejutkan telah melakukan transaksi besar penjualan saham emiten yang dikendalikannya tersebut.
Hal itu terjadi pada Selasa 07 Juni 2022, perusahaan yang didirikan di British Virgin Island ini melepas saham Bank Amar di harga Rp280 dengan jumlah yang divestasi sebanyak 1.507.234.162 lembar saham atau setara 10,90 persen kepemilikannya.
Penjualan saham berstatus kemelikina langsung tersebut bertujuan sebagai investasi dengan total nilai transaksi mencapai Rp422.025.565.640 (Rp422,02 miliar).
Sehingga pasca penjualan ini, maka kepemilikan Tolaran di Bank Amar tersisa 55,024 persen atau 7.604.534.499 lembar saham, jauh lebih sedikit jika di bandingkan sebelumnya 65,93 persen atau 9.111.768.661 lembar saham.
Yang mengejutkan adalah, Tolaram Group Inc membabat saham Bank Amar Indonesia (AMAR) senilai Rp396,42 miliar. Perusahaan yang didirikan di British Virgin Island itu, menyerok 1.165.571.606 lembar alias 1,16 miliar lembar. Transaksi dilakukan dengan kisaran harga Rp336-348 per lembar.
Sebagai pengendali, Tolaram melakukan transaksi dalam dua tahap. Pertama, pembelian 399.746.225 lembar alias 399,74 juta lembar dilakukan pada 25 Mei 2022. Dengan harga pelaksanaan Rp348 per lembar, Tolaram menebus saham itu senilai Rp139,11 miliar.
Selanjutnya, aksi tahap kedua dilakukan dengan memborong 756,82 juta lembar pada 6 Juni 2022. Banderol harga pelaksanaan Rp336 per lembar, Tolaram dipaksa merogoh kocek senilai Rp157,31 miliar. ”Transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tulis Navin Nahata, Director Tolaram Group Inc.
Related News

CPIN Eksekusi Transaksi Rp430,98 Miliar, Telisik Rinciannya

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar