EmitenNews.com -Perusahaan transportasi angkutan darat, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) mengungkapkan tiga strategi ekspansi perseroan pada tahun ini untuk terus melanjutkan bisnisnya ke depan yang penuh tantangan dan persaingan.

 

Strategi pertama, Lorena akan fokus pada bus listrik guna memperkuat divisi rental berjangka panjang. Kedua, memperkuat rute/trayek jarak pendek di sekitar Jabodetabek. Ketiga, memperluas angkutan bandara (Jabodetabek Airport Connexion/JAC) karena memiliki potensi yang luar biasa.

 

"Kami memasuki era baru di divisi rental dengan mulai mengoperasikan bus listrik, karena kami meyakini bahwa electric bus adalah masa depan dari transportasi di Indonesia," kata Managing Director Eka Sari Lorena Transport, Ryanta Soerbakti, saat paparan publik perseroan, Jumat (23/6/2023).

 

Tahun lalu, menurut Ryanta, kontribusi segmen Jabodetabek Airport Connexion (JAC) terhadap total pendapatan naik dari 2,66% menjadi 3,54%. Saat ini beroperasi dengan 18 unit untuk beberapa rute, di antaranya Bogor-Bandara Halim Perdana Kusuma, Cibubur-Bandara Halim, BSD City-Bandara Halim, BSD City-Bandara Soekarno Hatta, dan Bogor-Soekarno Hatta.

 

Lorena juga akan terus melakukan efisiensi di segala bidang guna meringankan beban serta menutup jurusan-jurusan yang tidak lagi menguntungkan, serta memperkuat jurusan-jurusan jarak pendek dan bersifat commuter line , antara lain Jabodetabek Residence Connexion (JRC), Jabodetabek Airport Connexion (JAC), dan Trans Jabodetabek Reguler (TJR).

 

Emiten berkode saham LRNA tersebut juga berusaha menguatkan kembali divisi angkutan antar kota antar provinsi ( AKAP ) dengan melakukan rehabilitasi kualitas armada yang sempat tertahan selama pandemi. "Kami juga memperkuat sistem e-ticketing. Seiring kemajuan teknologi, penjualan berbasis online akan terus berkembang. Termasuk, telah menjalankan sistem cashless payment method untuk pembayaran tiket oleh pelanggan," tutur Ryanta.

 

Sementara itu, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) LRNA di Swiss-Belinn Bogor, hari ini, menyetujui sejumlah agenda penting, di antaranya pengesahan laporan tahunan 2022, serta realisasi dan proyeksi bisnis tahun 2023.

 

Menurut Ryanta, perseroan belum bisa kembali membagikan dividen untuk tahun buku 2022. Sebab LRNA masih fokus membenahi kinerja. "Secara keseluruhan, perbaikan ekonomi global memang terus meningkat. Tetapi, daya beli masyarakat masih belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi," jelas dia.

 

Namun, tahun ini, LRNA optimistis industri transportasi darat berpenumpang umum bisa bertumbuh cepat, seiring dengan adanya penambahan infrastruktur dan peningkatan mobilitas masyarakat. Pemerintah harus didukung oleh seluruh komponen demi mewujudkan rencana dan pelaksanaan pembangunan di segala bidang. "Kami meyakini ini akan menjadi momentum bagi perseroan untuk lebih ekspansif," kata Ryanta.