Emiten distribusi bahan kimia tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp 6,6 triliun di sepanjang tahun 2021. Capaian itu naik 18,6% dari pendapatan di tahun 2020 yang sebesar Rp 5,6 triliun. Alhasil, Lautan Luas pun mampu membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 311,4 miliar.
Selama 2021, LTLS memfokuskan penjualannya kepada industri Makanan dan Minuman, Personal Home Care dan Air. Sejalan dengan fokus industri tersebut LTLS berhasil membukukan laba bersih kuartal I-2022 naik 251% menjadi Rp 98 miliar dibandingkan Rp 39 miliar pada tahun sebelumnya.
Kinerja positif LTLS pada kuartal I ditopang oleh pendapatan segmen distribusi yang mencatatkan pertumbuhan 46,8% dan juga sektor manufakturing yang bertumbuh 32,4% dibandingkan pada pendapatan kuartal I tahun sebelumnya.
Selain itu, pertumbuhan ini juga di dukung dengan meningkatnya permintaan bahan baku di industri manufaktur, dan segmen lainnya seiring dengan peningkatan konsumsi di Indonesia.
Indrawan Masrin juga menambahkan pihaknya terus mengkaji potensi investasi di industri kimia terutama peluang pada industri fokus Lautan Luas.
“Kami yakin dengan potensi yang kami miliki dan pasar juga akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu,” pungkasnya.
Sebelumnya, PT Lautan Luas Tbk juga telah menyetujui pembagian dividen sebesar 39% dari Laba bersih perseroan sebesar Rp 108 Miliar pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat 3 Juni 2022 lalu.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M