Lunasi Pokok Obligasi Jatuh Tempo, Bussan Auto Finance Rogoh Kocek Rp655 Miliar
Ilustrasi PT Bussan Auto Finance. dok. EmitenNews.
EmitenNews.com - PT Bussan Auto Finance telah melunasi Pokok dan bunga terakhir Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A. Untuk melunasi Pokok dan bunga terakhir Obligasi itu, perseroan merogoh kocek sebesar Rp655 miliar.
Dalam keterangan tertulisnya Rabu (13/12/2023), Direktur PT Bussan Auto Finance, Sigit Sembodo menyampaikan bahwa perseroan telah melunasi Pokok dan bunga terakhir Obligasi sebesar Rp655 miliar dan bunga ke-4 sebesar Rp10,8 miliar dengan tingkat bunga 5,98% berkode BAFI02ACN2 yang jatuh tempo pada 12 Desember 2023.
"Pelunasan dilakukan melalui sistem C-BEST ke sub-sub rekening dari pemegang rekening KSEI," tuturnya.
Dengan pelunasan ini maka sejak tanggal 12 Desember 2023 efek tersebut tidak tercatat dan tidak dapat diperdagangkan lagi melalui Bursa Efek Indonesia.
Sebelumnya, Bussan Auto Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV-2023 sebesar Rp458 miliar dengan tingkat bunga mencapai 6,5 persen per tahun.
Pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) yang dipublikasi di Jakarta, Jumat (25/8/2023), disebutkan rencana penerbitan obligasi Bussan Auto Finance tersebut bagian dari PUB Obligasi Berkelanjutan IV yang memiliki target penghimpunan dana Rp3 triliun.
Penerbitan dan penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV-2023 hanya ditetapkan satu seri, dengan tenor selama tiga tahun atau jatuh tempo pada 8 September 2026. Pada aksi korporasi ini, manajemen Bussan Auto Finance menunjuk PT Indo Premier Sekuritas ( IPOT ) sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. ***
Related News
Kerja Sama BPR Dana Pensiun, Taspen Tingkatkan Layanan Peserta
PEFINDO dan S&P Menggelar Seminar Annual Indonesia Credit Spotlight
Musrenbangnas 2024, Pemprov Kepri Usulkan Enam Proyek Strategis
Inabuyer 2024, Menkop UKM Terus Perkuat Rantai Pasok UMKM
Utang Luar Negeri Indonesia Berkurang USD4,7 Miliar di Triwulan I 2024
Masih Fluktuatif, Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp8.000 per Gram