Makin Parah! Rugi Sepatu Bata (BATA) 2022 Bengkak 106 Persen Jadi Rp105,91 Miliar

EmitenNews.com - Performa Sepatu Bata (BATA) sepanjang 2022 masih memburuk. Produsen alas kaki itu, mencatat rugi Rp105,91 miliar. Bengkak 106 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan donasi rugi Rp51,20 miliar. Dengan begitu, rugi per saham dasar menjadi Rp81,47 dari sebelumnya Rp39,39 per lembar.
Penjualan bersih Rp643,45 miliar, melesat 46 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp438,48 miliar. Beban pokok penjualan Rp383,43 miliar, bengkak 57 persen dari fase sama tahun sebelumnya Rp242,71 miliar. Laba kotor Rp260,02 miliar, menanjak 32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp195,76 miliar.
Penjualan dan pemasaran Rp214 miliar, naik dari Rp194 miliar. Umum dan administrasi Rp111,15 miliar, bengkak dari Rp78,14 miliar. Perubahan pembayaran sewa yang timbul dari konsesi sewa berkenaan dengan Covid-19 Rp4,64 miliar, turun dari Rp19,11 miliar. Kerugian pelepasan aset tetap bersih Rp339,55 juta dari sebelumnya tekor Rp3,68 miliar.
Pendapatan usaha lainnya bersih Rp652 juta, anjlok dari tahun sebelumnya Rp2,75 miliar. Rugi usaha Rp60,63 miliar, naik tipis dari periode sama 2021 sebesar Rp58,21 miliar. Beban keuangan Rp7,55 miliar, bengkak dari episode sama 2021 sebesar Rp5,97 miliar. Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan badan Rp68,14 miliar, naik tipis dari Rp64 miliar.
Rugi tahun berjalan Rp106,12 miliar, bengkak 207 persen dari akhir 2021 sejumlah Rp51,23 miliar. Total ekuitas Rp319,76 miliar, turun dari Rp426,92 miliar. Jumlah liabilitas Rp404,30 miliar, meroket dari akhir 2021 sebesar Rp225,81 miliar. Total aset Rp724,07 miliar, menanjak dari posisi sama akhir 2021 senilai Rp652,74 miliar. (*)
Related News

CPIN Eksekusi Transaksi Rp430,98 Miliar, Telisik Rinciannya

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar