Mandiri Sekuritas Prediksi Ekonomi RI Melaju 5,2%, IHSG Tembus 9.050
Kiri ke kanan: Adrian Joezer: Head of Equity Research & Strategy Division Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana: Direktur Utama Mandiri Sekuritas Handy Yunianto: Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Rangga Cipta: Chief Economist Mandiri Sekuritas. DOK/ISTIMEWA
EmitenNews.com -PT Mandiri Sekuritas (Mansek) memproyeksikan perekonomian Indonesia akan semakin solid pada tahun 2026, dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan mencapai 5,2%, meningkat dari estimasi 5,0% pada tahun 2025. Optimisme ini didorong oleh kebijakan fiskal yang lebih ekspansif dan membaiknya momentum pertumbuhan. Sejalan dengan perbaikan makro, Mandiri Sekuritas juga mematok target tinggi untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diproyeksikan mencapai 9.050 pada akhir tahun 2026.
Dalam laporan terbarunya yang dirilis Desember 2025, Mandiri Sekuritas menjelaskan bahwa akselerasi pertumbuhan pada tahun 2026 utamanya akan disokong oleh permintaan domestik yang lebih kuat. Kebijakan fiskal yang ekspansif ini tercermin dari proyeksi defisit anggaran yang sedikit melebar, yakni 2,8% dari PDB, yang dinilai mencerminkan strategi pengeluaran yang lebih agresif oleh pemerintah.
Rupiah Melemah Tipis Dihantam "Tarif Trump"
Meskipun proyeksi pertumbuhan PDB positif, Mansek menyoroti beberapa tantangan eksternal yang dapat menekan kinerja nilai tukar. Mata uang Rupiah diprediksi cenderung melemah tipis, dengan nilai tukar rata-rata diperkirakan mencapai Rp 16.800 per Dolar AS pada tahun 2026, terdepresiasi 1,8% dari perkiraan 2025 di Rp 16.500.
Pelemahan ini terutama disebabkan oleh dua faktor: defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) yang diperkirakan melebar signifikan menjadi 1,1% dari PDB (dari 0,3% di 2025), serta siklus penurunan suku bunga The Fed yang lebih dangkal. Pelebaran CAD ini dipicu oleh dampak "tarif Trump" dan dampak ikutan dari penutupan sementara tambang Grasberg milik Freeport di tengah pemulihan permintaan domestik.
Inflasi Naik, BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga
Dari sisi moneter, Mandiri Sekuritas memproyeksikan inflasi rata-rata tahunan (y-o-y) akan naik menjadi 2,8% pada tahun 2026, dari 1,9% pada 2025. Kenaikan inflasi ini didorong oleh efek dasar yang rendah dari diskon tarif listrik yang berlaku pada tahun sebelumnya.
Terkait kebijakan suku bunga, Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mengambil langkah pelonggaran yang lebih hati-hati. Mandiri Sekuritas memproyeksikan Suku Bunga Acuan (BI Rate) akan mencapai tingkat terminal 4,25%. Proyeksi ini mengasumsikan dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, di mana satu pemotongan dilakukan pada Kuartal IV 2025 dan satu lagi pada Kuartal I 2026.
Sektor Saham Pilihan untuk Target IHSG 9.050
Kepala Riset dan Strategi Ekuitas Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer , menyatakan bahwa pasar modal akan didukung oleh stabilisasi pertumbuhan menjelang akhir tahun dan sentimen yang membaik. Untuk mencapai target IHSG 9.050, Mandiri Sekuritas menetapkan skenario Bull Case di 9.350 dan Bear Case di 7.670.
Sektor-sektor yang menjadi pilihan utama (Overweight/OW) Mansek untuk tahun 2026, didasarkan pada potensi pemulihan dan fundamental yang kuat, meliputi: Sektor Keuangan (Banks), Tembaga dan Emas (Copper and Gold), Alat Berat (Heavy Equipment), Ritel (Retail), Konsumer (Consumer Staples & Discretionary), Kesehatan (Healthcare) dan Teknologi (Tech).
Related News
Tersandera Aksi Jual, IHSG Menuju Level 8.600
IHSG Tertekan, Serok Saham SMGR, BKSL, dan JPFA
BTN Gondol Penghargaan ARA 2024
IHSG Terpeleset 53 Poin, Teknologi dan Infrastruktur Topang Koreksi
Direktur Utama BTN Sabet Bankers Of The Year
Pertamina Siapkan Sling Load, Pasok LPG ke Wilayah Bencana Terisolir





