EmitenNews.com - Multi Hanna Kreasindo (MHKI) emiten bidang pengelolaan limbah B3, dan non-B3, menggandeng Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC), IPB University. Itu untuk pengembangan inovasi pemanfaatan limbah Glycerine Pitch sebagai katalis karbon Gliserol. 

Kerja sama itu, telah diteken pada Rabu, 10 Oktober 2024 di kantor SBRC, IPB University, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Kolaborasi itu, untuk memanfaatkan limbah industri, khususnya Glycerine Pitch menjadi katalis karbon berbasis gliserol berperan penting dalam industri, sebagai katalisator untuk menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomi seperti bahan bakar, green additive untuk bahan bakar, perfumery, makanan, dan farmasi. 

Pengembangan dan inovasi tersebut diharap menjadi solusi praktis pemanfaatan Glycerine Pitch menjadi produk lebih bernilai secara ekonomi, bermutu baik, ramah lingkungan, dan dapat dikomersialisasikan. Kerja sama itu, langkah strategis perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya lokal, dan mendukung inovasi hijau berkelanjutan.

”Kami percaya dengan dukungan riset Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB University, kami dapat mengubah limbah menjadi sesuatu memiliki nilai tambah tinggi, dan sejalan dengan misi perusahaan untuk menjaga keseimbangan lingkungan,” tutur Yuliandri Matalata, General Manager Multi Hanna Kreasindo.

Sementara itu, Dr. Ir. Meika Syahbana Rusli, Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB University, menambahkan kolaborasi tersebut salah satu bentuk nyata dari penerapan inovasi hasil riset ke industri. “Melalui kolaborasi itu, kami yakin penelitian yang dilakukan dapat memberi dampak nyata. Baik dari sisi inovasi teknologi maupun manfaat ekonomi, dan sosial bagi Masyarakat luas,” tambah Meika. 

Multi Hanna Kreasindo, dan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, IPB University berharap proyek tersebut menjadi pionir pengembangan teknologi ramah lingkungan Indonesia. Teken kerja sama itu, menandai penelitian, dan pengembangan beberapa tahun ke depan. Dengan harapan, teknologi yang dihasilkan dapat diaplikasikan dalam skala industri dalam waktu dekat. (*)