Manfaatkan Momentum! Pengendali Borong 29,46 Juta Saham INET

ilustrasi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Dok/EmitenNews
EmitenNews.com -Penurunan harga saham PT Sinergi Inti Andalan Prima, Tbk (INET) yang terjadi di pekan lalu setelah dibukanya suspensi oleh otoritas pasar modal, rupanya menjadi momentum untuk sang pengendali melakukan aksi borong saham.
Merujuk data perubahan kepemilikan saham INET di laman BEI, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara sebagai pengendali memborong saham INET sebanyak 29.467.000 lembar atau 29,46 juta lembar setara 294.670 ribu lot di harga Rp169 per saham pada 16 Mei 2025.
Dengan akumulasi saham sebesar 0,38 persen itu, maka kuasa PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara atas saham INET bertambah superior jadi 68,53 persen dari sebelumnya 68,15 persen.
Dari sisi jumlah, kepemilikan ini naik jadi 5.340.907.200 lembar dari sebelumnya 5.311.440.200 lembar. Untuk transaksi kali ini PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara merogoh kocek Rp 4.979.923.000 atau hampir Rp5 miliar.
"Tujuan dari transaksi adalah investasi dan berstatus kepemilikan langsung," kata Muhammad Arif Direktur Utama INET.
Teranyar, di kuartal I-2025, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) membukukan laba bersih pada Quarter 1 2025 sebesar Rp 1,5 miliar. Naik 184,1 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 sebesar Rp 528,9 juta. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 0,20 per lembar.
Secara background, Direktur Utama INET, Muhammad Arif, sebelumnya menyatakan menjelaskan INET berpotensi memiliki tambahan pendapatan di masa yang akan datang dengan proyeksi revenue stream kabel bawah laut selama 2 tahun dari IP Transit hingga Rp300 miliar, exchange content Rp120 miliar dan International Private Leased Circuit (IPLC) sebesar Rp54 miliar. Sehingga potensi tambahan pendapatan INET di tahun-tahun yang akan datang sekitar Rp474 miliar dengan target gross profit mencapai 50-65 persen.
INET melalui entitasnya PT Internet Anak Bangsa (IAB) sedang dalam proses mendapatkan proyek penggelaran FTTH yang menargetkan market secara spesifik dengan layanan lebih terjangkau. Selain pembangunan, project ini akan memberikan recurring income untuk maintenance pada aset yang di bangun. Target pendapatan dari proyek 1 juta pembangunan FTTH ini mencapai Rp240 miliar dan recurring income dari pemeliharaan per tahun mencapai Rp192 miliar. Dengan demikian proyeksi pendapatan INET dari projek ini per tahun mencapai Rp432 miliar.
Related News

Bos GULA Kembali Lego Saham Harga Atas, Cuan Gede?

NINE Dilego Investor Cayman Islands Berhari-hari, Panen Cuan?

ARB Beruntun, DKHH Milik Eks Wapres Disorot BEI

Emiten Grup Lippo (KBLV) Sahamnya Disorot BEI, Kenapa?

Saham Loncat 70,9 Persen! BEI Langsung Keluarkan Pengumuman

Pefindo Ungkap Peringkat Emiten Prajogo (TPIA)