Manfaatkan Tren Harga, Indo Tambangraya (ITMG) Akan Jual 21,5 Juta Ton Batu Bara di 2022
EmitenNews.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan volume produksi antara 17,5-18,8 juta ton dengan volume penjualan sebesar 20,5-21,5 juta ton sepanjang tahun 2022.
Direktur Utama ITMG, Mulianto menjelaskan, dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 51 persen harga jualnya telah ditetapkan, 37 persen mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 12 persen belum terjual.
“Saat ini sektor pertambangan batu bara sebagai bisnis inti memberikan kontribusi pendapatan secara signifikan pada Perusahaan,” ungkap Mulianto dalam keterangan resmi Kamis (18/8/2022).
Sedangkan dua bidang usaha yang lain adalah jasa energi serta bisnis terbarukan, kata dia, perseroan mengambil peluang usaha panel surya atap yang kebutuhannya kian bertumbuh.
Misalnya, PT Cahaya Power Indonesia (CPI), salah satu anak usaha ITM yang baru, pada paruh pertama tahun ini telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) Atap Surya dengan total kapasitas sebesar 7,27 MWp. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pelabuhan Bontang juga telah meningkatkan porsi konsumsi energi dari sumber energi terbarukan. Saat ini, Perusahaan juga tengah membangun PLTS baru di Melak.
Ia menambahkan,membukukan EBITDA mencapai USD 712 juta pada paruh pertama tahun ini, naik 218 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sedangkan Laba bersih naik dari USD 118 juta menjadi USD 461 juta pada kurun waktu yang sama di tahun 2022.
“ Dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga batu bara dengan terus menerapkan strategi manajemen biaya yang efisien dan berhati-hati untuk memperkuat kinerja keuangan,”terang dia.
Rincinya, harga batu bara global yang terus menguat tajam pada paruh pertama tahun ini menyebabkan rata-rata harga jual batu bara yang diperoleh ITMG naik 134 persen menjadi USD 175 per ton dari USD 75 per ton pada kurun waktu yang sama tahun lalu.
“Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan Perusahaan membukukan penjualan bersih sebesar USD 1,42 miliar, atau 110 persen lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu,” papar dia.
Related News
Dividen BBRI Dipercepat Bank Raya (AGRO) Lewat Aplikasi BRIGHTS
Laba Adi Sarana (ASSA) Melonjak 425 Persen di 2023
Koreksi Minimalis, Laba Mitrabahtera (MBSS) 2023 Sisa USD24 Juta
Tergerus, Pengelola Starbucks (MAPI) 2023 Catat Laba Rp1,89 Triliun
Turun Tipis, Laba Tower Bersama (TBIG) 2023 Sisa Rp1,56 Triliun
Drop 142 Persen, Timah (TINS) 2023 Boncos Rp449,69 Miliar