Marak! Sejumlah Pemodal Serok Saham Nilai Jumbo, Cek Detailnya
Gambar emiten ASRI
EmitenNews.com - Pasar saham Indonesia kembali diwarnai dengan aksi jual beli saham yang melibatkan beberapa emiten besar. PT Manunggal Prime Development meningkatkan kepemilikannya di PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dengan membeli 707,20 juta lembar saham. Dengan tambahan ini, porsi saham Manunggal Prime di ASRI meningkat dari 23,21% menjadi 26,81%.
Selain itu, kabar dari sektor pelayaran datang dari PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML). Investor utama mereka, PT Sanca Griya Modalindo, menambah kepemilikan saham sebesar 2,61 juta lembar. Namun, di sisi lain, investor lain, PT Goldfive Investment Capital, justru melepas 480.900 lembar saham BSML. Transaksi jual beli saham ini dilakukan dengan bantuan dari PT KB Valbury Sekuritas.
Aksi buyback saham juga masih menjadi tren di pasar kali ini. Dua emiten tercatat membeli kembali saham mereka sendiri, yaitu PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), perusahaan jasa pertambangan batu bara, yang melakukan buyback sebanyak 2 juta lembar saham. Sementara itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), produsen semen terkemuka, juga melakukan buyback sebesar 287.300 lembar saham.
Di sektor farmasi, PT Bogamulia Nagadi memperkuat posisinya di PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) dengan menambah 1,22 juta lembar saham. Langkah ini mengokohkan kendali Bogamulia Nagadi di TSPC dengan total kepemilikan menjadi 88,23%. Di sektor keuangan, investor asing Chemical Asia Corporation Pte Ltd menambah 72,35 juta lembar saham PT Victoria Investama Tbk (VICO) ke dalam portofolionya.
Namun, tak semua investor menambah kepemilikannya. PT Shima Global Kapital melepas 35 juta lembar saham perusahaan minyak dan gas PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Selain itu, PT Sinar Mas Cakrawala menjual 2,17 juta lembar saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), penyedia jasa keuangan. Sementara itu, Antony Lesmana juga mengurangi kepemilikannya dengan menjual hampir 2 juta lembar saham di PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), perusahaan ritel makanan dan minuman.
Aksi jual beli saham ini mencerminkan dinamika pasar yang terus berkembang, dengan investor terus menilai peluang dan risiko dalam portofolio mereka. Pasar saham Indonesia tetap menjadi arena yang menarik bagi para investor untuk memperkuat posisi atau merealisasikan keuntungan dari investasi mereka.
Related News
Revisi Kontrak Baru Jadi Rp6 T, Simak Penjelasan Wika Beton (WTON)
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar
Bos Sido Muncul (SIDO) Sabet Penghargaan Ini
Mitra Tirta Buwana (SOUL) Dapat Restu Ganti Pengurus
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan