Market Alami Perlambatan, Potensi Kenaikan Bergantung pada Subsidi dan Dana Pemilu
EmitenNews.com -Tim Research PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) melakukan survei konsumen di pertengahan November 2023. Survei ini dilakukan di 14 pusat perbelanjaan yang melayani konsumen menengah ke bawah di pinggiran Jakarta, guna menilai daya beli segmen pendapatan rendah pada periode kuartal IV di tahun 2023.
Institutional Equity Senior Analyst BNI Sekuritas Patricia Gabriela mengungkapkan bahwa peningkatan bertahap dalam traffic pelanggan untuk retailer terjadi pada bulan Oktober, selaras dengan peningkatan IHK dan indeks penjualan ritel di bulan yang sama. Tim Research BNI Sekuritas mengaitkan tren positif ini dengan bantuan sosial pemerintah berupa penyaluran pada akhir September.
“Sayangnya tren penjualan yang menggembirakan pada bulan Oktober tidak berlanjut ke bulan November, dengan low-income retailer mengalami perlambatan penjualan pada awal bulan, meskipun mereka telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan di pertengahan November. Sementara retailer yang menargetkan segmen kelas menengah terus menunjukkan peningkatan kinerja, terutama karena konsumen mereka sudah mempersiapkan diri untuk perayaan akhir tahun yang akan datang,” ungkap Patricia.
Tim Research BNI Sekuritas terus mengamati bahwa konsumen berpendapatan rendah tetap price-sensitive, yang terlihat dari peningkatan traffic pelanggan mereka ke retailer yang menawarkan diskon lebih tinggi dan/atau harga lebih rendah. Hal tersebut tentunya membuat identitas brand kurang menjadi faktor penentu.
Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan upah minimum di 30 provinsi, rata-rata hanya sebesar 3,69% YoY, kontras dengan perkiraan sebelumnya sebesar 8% YoY dan tuntutan serikat pekerja sebesar 15% YoY. Meskipun hal ini mungkin terlihat positif bagi retailer karena gaji berkontribusi 27% dari laba kotor mereka, tim Research BNI Sekuritas melihatnya sebagai potensi merugikan bagi disposable income konsumen, terutama di kalangan segmen berpendapatan rendah. Dengan para ekonom tim Research BNI Sekuritas memproyeksikan tingkat inflasi sebesar 4% pada tahun 2024, tingkat kenaikan upah saat ini menunjukkan kompensasi bersih terhadap disposable income pada tahun 2024.
Potensi kenaikan bergantung pada subsidi dan dana pemilu. Dengan tidak adanya peningkatan upah minimum yang signifikan, tim Research BNI Sekuritas memperkirakan pengeluaran sebelum pemilu dan inisiatif bantuan sosial pemerintah akan menjadi semakin penting dalam meningkatkan disposable income dari segmen pendapatan rendah pada tahun 2024.
Seiring dengan kenaikan upah minimum 2024F yang di bawah ekspektasi, tim Research BNI Sekuritas merevisi rekomendasi sektor untuk retailer dari Overweight menjadi Neutral. Tim Research BNI Sekuritas terus memilih menargetkan konsumen yang kurang rentan terhadap dampak kenaikan upah minimum ini.
Pilihan utama tim Research BNI Sekuritas tetap ACES dan MAPA, karena saham tersebut lebih baik dalam menghadapi efek penyesuaian upah ini. Selain itu, tim Research BNI Sekuritas melihat AMRT memiliki prospek menarik, mengingat bisnis intinya berkaitan dengan penjualan bahan makanan, yang cenderung tidak terpengaruh terhadap fluktuasi daya beli konsumen.
Related News
Fokus Layanan, Bisnis Employee Benefit Generali Indonesia Meningkat
DPR Minta Menkeu Pertimbangkan Lagi Kenaikan PPN 12 Persen
Apple Naikkan Proposal Investasi 10 Kali Lipat Jadi Rp1,58 Triliun
Dari 54 Jenis di 2010, Produk Hilir Sawit Bertambah Jadi 193 di 2023
Empat Pentolan Astra Agro (AALI) Diperiksa Kejati Sulteng Hari Ini
IHSG Naik 0,22 Persen di Sesi I, ISAT, TLKM, ARTO Top Gainers LQ45