EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024, IHSG akan menyusuri level support 7.570, dan resistance level 7.642. 

Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk white spinning top, dan indikator stochastic masih dalam keadaan golden cross. Itu mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikan. Menilik data dan fakta itu, Research Team Reliance Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut.

Beberapa saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu Lippo Karawaci (LPKR), Industri Jamu dan Industri Sido Muncul (SIDO), J Resources (PSAB), dan Saratoga Sedaya Investama (SRTG). Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan menguat. Indeks Nikkei 225 menanjak 0,36 persen, dan indeks Kospi melejit 0,32 persen. 

Jepang mencatat pertumbuhan impor edisi September 2024 sebesar 2,1 persen secara tahunan alias year on year (yoy), lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 3,2 persen yoy. Sedangkan ekspor terkontraksi sebesar 1,7 persen yoy. 

Sementara itu, mayoritas indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Itu tersebab rilis kinerja keuangan kuartal III 2024 beberapa emiten lebih baik dari konsensus, seperti Morgan Stanley, Abbott Laboratories, dan United Airlines. 

Selanjutnya, para pelaku pasar akan mencermati rilis sejumlah data di Amerika Serikat (AS). Di antaranya retail sales episode September 2024 diproyeksi oleh konsensus tumbuh 0,3 persen mom, dan data initial jobless claims.

Menyudahi perdagangan Rabu, 16 Oktober 2024, IHSG surplus 0,29 persen menjadi 7.648. Penguatan itu, dipimpin saham-saham sektor infrastruktur 1,20 persen, dan properties & real estate 1,18 persen. Sementara itu, asing membukukan net buy Rp209,65 miliar di pasar reguler.

Sejumlah saham paling banyak dibeli pemodal asing antara lain TLKM, BREN, UNVR, SMGR, dan BBRI. Sentimen IHSG dari keputusan rapat Gubernur Bank Indonesia untuk mempertahankan BI rate pada level 6 persen. Lalu, didukung stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). (*)