EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum steril dari tekanan jual. Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk black marubozu. Selain itu, indikator stochastic masih dalam keadaan dead cross, artinya ada peluang besar untuk melanjutkan koreksi. 

Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 1 Oktober 2024, IHSG akan kembali melanjutkan penurunan dengan support pada level 7.460, dan resistance level 7.740. Sentimen IHSG berupa antisipasi pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mengenai proyeksi ekonomi.

Pidato Jeremy Powell itu, akan dilakukan dalam acara The National Association for Business Economics Annual Meeting di Tennessee, dan rilis data inflasi Indonesia edisi September 2024 hari ini. Menilik data dan fakta itu, Reliance Sekuritas menyodorkan saham BREN, CUAN, MDKA, dan PGEO sebagai jujukan investasi.

Sementara itu, mayoritas indeks utama Wall Street ditutup menguat setelah pidato Gubernur The Fed menyatakan kebijakan moneter tidak berada pada jalur telah ditentukan, meski mengisyaratkan penurunan suku bunga lebih lanjut mungkin terjadi kalau ekonomi terus berkembang seperti diharapkan. 

Pagi ini, bursa Asia telah meniti zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 1,64 persen, dan indeks Kospi tidak beroperasi. Caixin manufacturing PMI pada September 2024 tercatat melambat ke level kontraksi 49.3 dibanding edisi Agustus 2024 di kisaran 50.4.

Menyudahi perdagangan Senin, 30 September 2024, IHSG menukik 2,20 persen menjadi 7.527. Pelemahan IHSG dipimpin saham sektor energi 2,11 persen, dan teknologi anjlok 1,75 persen. Sementara itu, asing membukukan net sell Rp2,66 triliun di pasar reguler dengan saham-saham paling banyak dijual yaitu BBRI, BBCA, BMRI, ADRO, dan PTBA. 

Katalis pada pelemahan IHSG didorong berlanjutnya outflow asing sejalan dengan kenaikan pada bursa China, pada Senin indeks Shanghai meningkat lebih dari 8 persen. (*)