Market Review! Indeks Saham Asia Berakhir Mixed, Ini Katalisnya
EmitenNews.com - Indeks saham Asia, Selasa (13/2) ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan menguat menjelang rilis data Inflasi (CPI) AS malam ini. Investor berharap data CPI memperlihatkan tren penurunan terus berlanjut sehingga memberi ruang bagi bank sentral AS alias the Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga acuan.
Namun, ada rasa putus asa di pasar bahwa pemangkasan suku bunga Maret tidak mungkin dilakukan setelah para pejabat tinggi The Fed memperingatkan ingin melihat lebih banyak indikator positif. Dengan demikian, penurunan suku bunga pertama AS akan terjadi pada Mei.
Indeks Nikkei 225 sempat menembus level psikologis 38 ribu untuk kali pertama sejak pecah bubble aset pada 1990. Namun, Nikkei 225 tidak berhasil bertahan di atas level tersebut, dan beberapa menit sebelum berakhirnya sesi perdagangan turun dan ditutup di level 37,964.
Nah, dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data Consumer Sentiment Index (CSI) Australia melonjak 6,2 persen ke level 86 Februari, tertinggi 20 bulan terakhir, dari level 81 pada Januari di tengah penurunan laju inflasi, dan optimisme bank sentral Australia (RBA) telah selesai memperketat kebijakan moneter. Namun demikian, CSI tetap bertahan di bawah level netral 100 sejak bulan Februari 2022, terpanjang sejak resesi awal dekade 1990-an.
Dari Jepang, Indeks Harga Produsen (IHP) atau Producer Price Index (PPI) naik 0,2 persen Y/Y Januari, sama dengan laju kenaikan Desember 2023 juga merupakan level terendah sejak Februari 2021, dan lebih tinggi dari ramalan pasar 0,1 persen Y/Y. Dengan begitu, data PPI ini sedikit mengurangi tekanan atas bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) untuk mengubah kebijakan moneter sangat longgar, dan menaikkan suku bunga acuan dari -0,1 persen.
Dari dalam negeri, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) atau Consumer Confidence Index (CCI) naik ke level 125.0 Januari, tertinggi sejak Agustus 2023, dari level 123.8 Desember 2023. Lonjakan IKK didorong penguatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini, dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat meningkat didukung Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Penghasilan saat ini. Sementara itu, IEK menunjukkan ekspektasi konsumen pada 6 bulan mendatang juga tercatat meningkat didorong oleh Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha. (*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha