Sehingga rugi usaha terpangkas 29,3 persen menjadi Rp1,707 triliun.  

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester 1 2023 emiten toko fisik dan daring milik grup Djarum ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/7/2023).

 

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 16,13 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp4,174 triliun.

 

Pada sisi lain, total ekuitas berkurang 15,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp8,845 triliun.

 

Patut dicermati, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh Rp2,324 triliun.

 

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp20,547 triliun. Sedangkan pembayaran kepada pemasok mencapai Rp20,055 triliun.

 

Ditambah, pembayaran kepada karyawan Rp1,097 triliun dan pembayaran beban operasional Rp1,681 triliun.