EmitenNews.com - PT Bank QNB Indonesia  Tbk (BKSW) masih harus rela memikul rugi bersih tahun berjalan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2021 sebesar Rp601,70 miliar. Meskipun besaran tersebut mengalami penurunan tipis dari rugi Rp662,29 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

 

Merujuk data laporan keuangan BKSW pada laman BEI, Senin (1/11/2021),  termaktub pendapatan bunga bersih turun 30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi sebesar Rp668,4 miliar. Begitupun dengan beban bunga yang turun 46 persen secara yoy menjadi Rp396,5 miliar. Sehingga, pendapatan bunga bersih perseroan tumbuh 20 persen secara yoy menjadi Rp271,9 miliar.

 

Bank QNB Indonesia mencatat kredit yang diberikan turun 9 persen secara ytd pada kuartal III tahun ini. Adapun kredit yang diberikan sebesar Rp11,92 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp10,83 triliun per 30 September 2021.

 

Dana pihak ketiga (DPK) turun 6 persen ytd menjadi Rp11,28 triliun. Penurunan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang turun sebesar 12 persen ytd, sebelumnya Rp2,23 triliun menjadi Rp1,95 triliun.

 

Adapun emiten yang tercatat di BEI sejak 21 November 2002 itu memiliki aset per 30 September 2021 sebesar Rp16,85 triliun atau turun 8 persen jika dibandingkan dengan jumlah aset BKSW per 31 Desember 2020 yang tercatat Rp18,29 triliun.

 

Sebagai perusahaan perbankan, perseroan juga mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 7,77 persen secara gross dan 03,78 persen secara net. Serta untuk NIM dan BOPO, BKSW mencatatkan masing-masing rasio sebesar 2,37 persen dan 169,68 persen pada kuartal III tahun ini.