EmitenNews.com - Sebagai salah satu instansi Pemerintah yang termasuk dalam kloter pertama yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar kegiatan Diseminasi Capaian Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Balikpapan pada Jumat (22/12/2023).


Kegiatan tersebut dilakukan untuk menjadi forum diskusi terkait progres terkini pembangunan IKN sekaligus menjadi forum diskusi lebih mendalam tentang konsep Kota Cerdas atau Smart City yang digunakan dalam membangun IKN.


“Ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022. Kita akan bersama-sama pindah bertahap ke IKN. Walaupun pembangunannya masih bertahap, yang mana jangka panjangnya hingga 2045, namun tahap awal ini sudah berlangsung, dan dalam forum ini kita bisa sama-sama mendengarkan progres terkini pembangunan IKN langsung dari Kementerian PUPR dan Otorita IKN,” kata Sekretaris Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.


Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pandu Gunadi Atmosukarto yang juga hadir menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut memaparkan bahwa berdasarkan Perpres Nomor 63 tahun 2022 tentang perincian rencana induk IKN, tahapan perpindahan ASN ke IKN terdapat dalam Tahap I (Pembangunan IKN 2022-2024) dan Tahap II (Pembangunan IKN 2025-2029).


Secara lebih rinci, Tahap I berfokus pada pembangunan perkantoran Pemerintah dan perumahan ASN dan TNI/Polri beserta seluruh sarana prasarana lingkungan, fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta dimulai perpindahan ASN dan TNI/Polri dan dilanjutkan pada Tahap II yang mana proses perpindahan ASN diperkirakan telah dapat diselesaikan dalam periode tersebut.


Selanjutnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono dalam menjelaskan bahwa terdapat 12 sektor fundamental yang teridentifikasi untuk pembangunan proyek di IKN yakni renewable energy, telecomunication network, transportation, housing.


Kemudian water treatment, waste management, technology infrastructure, comercial infrastructure, medical facilities, social and public facilities, education facilities, green industrial zone.


Untuk pengembangan proyek pembangunan IKN tersebut, terdapat 6 potensi skema pembiayaan yang diperoleh dari APBN dan partisipasi swasta.


Lebih lanjut, Deputi Agung menjelaskan terkait realisasi proyek diantaranya sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), transportasi hijau, dan pendidikan. Realisasi proyek Energi Baru Terbarukan dengan pembentukan PLTS 50 MW oleh PLN dan terdapat calon investor lainnya. Kemudian realisasi proyek transportasi hijau dengan penyediaan BRT Listrik oleh Bluebird dan terdapat calon investor transportasi lainnya, terdapat calon investor domestik dan internasional dalam pengembangan sektor pendidikan di IKN.


Pembangunan IKN juga memprioritaskan penggunaan teknologi berdasarkan kebutuhan masyarakat, potensi dampak terhadap pencapaian KPI, kelayakan teknologi, dan biaya. Investor IKN mewujudkan pembangunan perekonomian Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan melalui berbagai aspek.


Usai menggelar forum diseminasi capaian IKN, Kemenko Perekonomian didampingi oleh pihak Otorita IKN melakukan peninjauan tingkat kemajuan pembangunan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator yang terdiri dari 4 area pekerjaan. Tidak hanya mengunjungi kawasan Kementerian Koordinator, rombongan juga mengunjungi Titik Nol, Sumbu Barat dengan pemandangan Istana Negara dan Kantor Pemerintahan, lalu dilanjutkan dengan mengunjungi rumah teknologi.


“Sebagaimana optimisme yang selalu digaungkan Bapak Presiden dan Bapak Menko, pada intinya kita mempersiapkan semuanya dan tidak perlu khawatir terhadap hal-hal baru,” pungkas Sesmenko Susiwijono.


Kegiatan diseminasi capaian pembangunan IKN dan kunjungan ke IKN turut diikuti oleh para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenko Perekonomian dengan didampingi pihak Otorita.(*)