EmitenNews.com - PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) emiten milik Boy Thohir melakukan transaksi Afiliasi berupa Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham antara anak usahanya yaitu PT Merdeka Industri Mineral (MIN) dan PT Zhao Hui Nickel (ZHN) pada tanggal 30 September 2025.

Teddy Nuryanto Oetomo Presiden Direktur dan Corporate Secretary MBMA dalam keterangan tertulisnya Kamis (2/10) menuturkan bahwa berdasarkan Perjanjian Pinjaman, MIN memberikan pinjaman kepada ZHN sebesar USD46.693.200 atau sekitar Rp 723,7 miliar (asumsi kurs Rp15.500) yang akan digunakan untuk keperluan korporasi umum, termasuk namun tidak terbatas pada modal kerja, pengeluaran modal dan operasional ZHN.

Sebagai informasi, MIN dan ZHN merupakan Perusahaan Terkendali MBMA yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara langsung dan tidak langsung sebesar 99,99% dan sebesar 50,0% sehingga merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dalam OJK 42/2020.

Transaksi ini bukan merupakan transaksi material sesuai regulasi OJK dalam POJK 17/2020 karena nilai Transaksi tidak mencapai 20% dari nilai ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan entitas anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2025.

"Dengan terlaksananya Transaksi, MIN dapat memberikan dukungan pendanaan yang akan digunakan oleh ZHN untuk keperluan korporasi umum, termasuk namun tidak terbatas pada modal kerja, pengeluaran modal dan operasional ZHN dan lebih efisien apabila dilaksanakan dengan MIN sebagai salah satu pemegangsaham dari ZHN,"tuturnya.

Teddy menambahkan dengan terlaksana transaksi ini diharapkan bahwa memberikan dampak positif bagi Perseroan secara menyeluruh, yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah bagi Pemegang SahamPerseroan secara tidak langsung.

Pada perdagangan hari ini Kamis (2/10) saham MBMA naik 45 poin atau menguat 7,20 persen ke harga Rp670 per lembar saham.
MBMA dalam sebulan terakhir terbang 58,4 persen dari harga Rp424 pada 2 September 2025. Dalam enam bulan MBMA melesat 161,7 persen dari harga Rp256 pada 8 April 2025.
Secara tahunan (YTD) MBMA melejit 46,2 persen dari Rp450 pada 2 Januari 2025.