EmitenNews.com - Perusahaan eksplorasi, penambangan dan produksi minyak, gas bumi dan energi lainnya melalui anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada 11 Desember 2021 menyatakan telah terjadi hal yang akan menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan perseroan secara material.

 

Berdasarkan keterangan tertulis MEDC pada keterbukaan informasi BEI, Senin (13/12/2021) tertera, Perseroan dan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, secara tidak langsung, oleh Perseroan yaitu Medco Energi Global Pte. Ltd sebagai debitur (MEG), telah menandatangani Perjanjian Fasilitas (Facility Agreement) dengan Australia and New Zealand Banking Group Limited, Cabang Singapura, DBS Bank Ltd, ING Bank N.V. Cabang Singapura, Morgan Stanley Senior Funding Inc., MUFG Bank Ltd. Standard Chartered Bank (Singapore) Limited sebagai pemberi pinjaman awal (original lenders).

 

“Adapun nilai pokok pinjaman atau Total loan amount: USD 450 juta. Tujuan pinjaman atau Purpose of the loan untuk membiayai akuisisi yang dilakukan oleh MEG. Serta jatuh tempo pinjaman 19 Desember 2023,” jelas  Anthony R. Mathias Direktur MEDC.

 

Dalam Perjanjian Fasilitas ini, MEDC yang perupakan emiten milik pengusaha minyak Arifin Panigoro bakal bertanggung jawab sebagai penjamin awal (original guarantor) atas pinjaman yang diterima oleh MEG. 

 

Jaminan yang diberikan Perseroan untuk kepentingan MEG bertujuan untuk memastikan bahwa MEG akan memenuhi kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Fasilitas. Jaminan tersebut hanya akan dieksekusi apabila terdapat perintah secara tertulis dari para pemberi pinjaman original sehubungan dengan pelaksanaan kewajiban MEG berdasarkan Perjanjian Fasilitas.

 

Dampak dari eksekusi jaminan perusahaan tersebut terhadap Perseroan akan bergantung terhadap besarnya kewajiban yang tidak dapat dipenuhi oleh MEG kepada pemberi pinjaman awal (original lender), sehingga selanjutnya akan dipenuhi oleh Perseroan sebagai penjamin awal, dengan nilai penanggungan sebesar-besarnya senilai dengan jumlah pokok pinjaman yaitu USD 450 juta.