Melambung 3.538 Persen, Inocycle Technology (INOV) Berbalik Untung Rp6,1 Miliar
EmitenNews.com - PT Inocycle Technology Group (INOV) tiga bulan pertama 2022 mencetak penjualan Rp184,8 miliar, naik 22,2 persen dari periode sama tahun lalu Rp151,1 miliar. Laba bersih Rp6,1 miliar atau melambung 3.538,1 persen dari periode sama tahun lalu dengan rugi Rp158,2 miliar.
Bisnis berkelanjutan begitu marak turut mengerek kinerja, diiringi perekonomian terus membaik. Perseroan melalui entitas usaha yaitu PT Plasticpay Teknologi Daurulang (PTD) dipercaya berkolaborasi dalam acara Bank Indonesia. Pada acara itu, Plasticpay bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), dan OVO sebagai platform untuk mengonversi Plasticpay Point dari pengumpulan sampah botol plastik menjadi uang elektronik.
Setelah sukses menutup 2021 dengan kinerja positif, perseroan mengawali 2022 dengan kinerja baik. Banyak perusahaan butuh bahan baku daur ulang di tengah permintaan untuk pemenuhan bisnis berkelanjutan sehingga mendorong permintaan produk-produk daur ulang (recycled) perseroan. ”Kami hadir untuk menyediakan, dan mendukung berbagai industri baik dalam, dan luar negeri,” tutur Victor Choi, Direktur Inocycle.
Saat ini, makin banyak perusahaan menggunakan barang daur ulang sebagai bahan baku, seperti penggunaan Re-PSF. Terlebih situasi perekonomian sudah membaik, menjadi pendorong pertumbuhan kinerja perseroan. Merespons itu, perseroan sudah memproduksi Re-PSF untuk menyuplai berbagai perusahaan. Kontribusi Re-PSF pada Kuartal I-2022 sebesar 73 persen terhadap total penjualan, dan tumbuh 31,1 persen. Penjualan produk bukan tenunan (non-woven) berkontribusi 20 persen terhadap total penjualan tumbuh 17,2 persen.
Perseroan melihat peluang besar pada pasar ekspor dengan momentum mulai kembali normal pandemi Covid-19. Itu karena perusahaan global sudah lebih memperhatikan bisnis berkelanjutan dengan penggunaan bahan baku daur ulang sebagai salah satu strategi. Memanfaatkan momentum itu, perseroan berhasil meraih kenaikan ekspor kuartal I-2022 sebesar 13 persen secara kuartalan dibanding kuartal IV-2021.
Tidak hanya menyediakan bahan baku ramah lingkungan untuk mendukung bisnis berkelanjutan berbagai perusahaan, perseroan juga berkomitmen pada bisnis berkelanjutan. Itu dibuktikan dengan perolehan sertifikasi Environmental, Social, and Governance (ESG) tahun ketiga dari Planet Mark UK berlaku hingga Maret 2023.
Sepanjang 2021, perseron sukses mengurangi karbon 3,1 persen untuk setiap 1.000 kilogram (kg) produksi, atau mencapai 0,69 tCO2e (tonnes of carbon dioxide equivalent) per 1.000 kg produksi. ”Kami optimistis bisa meraih kinerja lebih baik dengan pertumbuhan penjualan 20 persen, dan laba bersih 25 persen tahun ini,” harapnya. (*)
Related News
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar
Bos Sido Muncul (SIDO) Sabet Penghargaan Ini
Mitra Tirta Buwana (SOUL) Dapat Restu Ganti Pengurus
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya