Melejit 32 Persen, Bank Salim Group (BINA) 2023 Raup Laba Rp207 Miliar
RAPAT - Pengurus Bank Ina Perdana foto bareng di sela-sela gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa perseroan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Bank Ina Perdana (BINA) sepanjang 2023 membukukan laba Rp207,87 miliar. Menanjak 32 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp157,04 miliar. Dengan begitu, laba per saham dasar emiten bank Salim Group itu, melejit menjadi Rp33,89 dari sebelumnya Rp26,45.
Pendapatan bunga bersih Rp709,97 miliar. Surplus 27 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp558,87 miliar. Itu dari pendapatan bunga Rp1,72 triliun, menanjak dari sebelumnya Rp1,17 triliun. Beban bunga Rp1,01 triliun, bengkak 65 persen dari fase sama sebelumnya Rp613,87 miliar.
Keuntungan atas penjualan efek-efek yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dan nilai wajar melalui laba rugi Rp24,66 miliar, menanjak dari Rp9,38 miliar. Pendapatan jasa cash pick up Rp8,95 miliar, naik tipis dari Rp8,81 miliar.
Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang diklasifikasikan nilai wajar melalui laba rugi Rp7,31 miliar, melambung dari minus Rp685 juta. Provisi dan komisi selain dari pemberian kredit Rp6,16 miliar menanjak dari Rp3,92 miliar. Pendapatan administrasi Rp5,79 miliar, naik dari Rp5,38 miliar.
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku Rp1,17 miliar, naik dari Rp1,04 miliar. Keuntungan penjualan aset tetap Rp22 juta dari nihil. Lain-lain Rp5,14 miliar, melesat dari Rp2,36 miliar. Total pendapatan operasional lainnya Rp59,23 miliar, melejit dari sebelumnya Rp30,23 miliar.
Beban tenaga kerja Rp219,80 miliar, bengkak dari Rp153,65 miliar. Penyisihan kerugian penurunan nilai Rp117,93 miliar, bengkak dari Rp100,67 miliar. Beban umum dan administrasi Rp150,74 miliar, bengkak dari Rp120,44 miliar. Total beban operasional lainnya Rp501,68 miliar, bengkak dari Rp386,25 miliar.
Laba sebelum beban pajak Rp267,53 miliar, menanjak dari Rp202,85 miliar. Ekuitas terakumulasi Rp3,55 triliun, naik dari Rp3,28 triliun. Total liabilitas Rp20,82 triliun, bengkak dari akhir 2022 senilai Rp17,26 triliun. Jumlah aset Rp24,38 triliun, melejit dari akhir tahun sebelumnya Rp20,55 triliun. (*)
Related News
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya
Wika Beton (WTON) Raih Penghargaan Ini di SNI Award 2024
Emiten Hermanto Tanoko (CLEO) Kuartal III Catat Laba Naik 61 Persen
Asahimas (AMFG) Pasang Strategi Ini Hadapi Fluktuasi Mata Uang
Berau Coal (BRAU) Perpanjang Tender Sukarela, Cek Detailnya