Melejit 53 Persen, Penjualan Gunung Raja Paksi (GGRP) Paruh I-2022 Sentuh USD456,78 Juta
EmitenNews.com - PT Gunung Raja Paksi (GGRP) paruh pertama 2022 mencatat penjualan USD456,78 juta. Melesat 53 persen dari edisi sama tahun lalu USD297,03 juta. Hasil itu, diikuti beban pokok penjualan membengkak 60 persen.
Dengan begitu, pada periode tersebut beban pokok penjualan terkumpul USD411,37 juta, menanjak dari periode sama tahun lalu USD256,60 juta. Laba kotor tercatat Rp45,40 juta, surplus 12 persen daripada episode sama tahun lalu sejumlah USD40,43 juta.
Beban penjualan susut 21 persen menjadi USD2,71 juta dari periode sama musim lalu USD3,44 juta. Beban umum dan administrasi USD13,09 juta, naik tipis 8 persen dari periode sama tahun lalu dengan beban sejumlah USD12,11 juta. Biaya keuangan naik menjadi USD4,97 juta dari periode sama tahun lalu USD4,82 juta.
Penghasilan keuangan terkumpul USD366,76 ribu, menanjak 188 persen dari periode sama tahun lalu USD127,03 ribu. Penghasilan lain-lain menanjak 26 persen menjadi USD10,86 juta dari periode sama tahun lalu USD8,60 juta. Laba sebelum pajak penghasilan USD35,85 juta, naik 24 persen dari edisi sama tahun lalu USD28,78 juta.
Beban pajak penghasilan USD8,06 juta, naik tipis dari edisi sama tahun lalu USD6,15 juta. Laba periode berjalan tercatat USD27,79 juta, melejit 22 persen dari episode sama tahun lalu USD22,62 juta. Laba per saham dasar naik menjadi USD0,002295 dari sebelumnya USD0,001868.
Jumlah ekuitas USD775,81 juta, melesat dari edisi akhir 2021 senilai USD753,06 juta. Total liabilitas USD416,37 juta, surplus 32 persen dari periode akhir 2021 sebesar USD315,26 juta. Jumlah aset USD1,19 miliar, menanjak dari akhir 2021 sebesar USD1,06 miliar. (*)
Related News
Multifiling Sebar Dividen Rp37 per Lembar, Ini Jadwalnya
Drop 66 Persen, Indoritel (DNET) Maret 2024 Catat Laba Rp71 Miliar
Kapok Rugi, Laba Emiten Sri Tahir (SRAJ) Maret 2024 Terbang 134 Persen
Meroket 178 Persen, Emtek (EMTK) Maret 2024 Raup Laba Rp259 Miliar
Melorot 28 Persen, Maret 2024 Laba SMAR Sisa Rp177 MiliarĀ
Pendapatan Turun, Maret 2024 Rugi BUVA Bengkak 747 Persen