EmitenNews.com - Bank IBK Indonesia (AGRS) per 31 Desember 2023 mencatat laba Rp183,29 miliar. Melesat 77 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp103,45 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar dan dilutif menjadi Rp5,76 dari tahun sebelumnya Rp4,76. 

Pendapatan bunga bersih Rp487,28 miliar, tumbuh 19 persen dari sebelumnya Rp407,75 miliar. Itu dari pendapatan bunga Rp1,26 triliun, melambung 61 persen dari posisi sama 2022 sebesar Rp784,05 miliar. Beban bunga Rp776,29 miliar, bengkak dari episode sama tahun sebelumnya Rp376,29 miliar. 

Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp94,52 miliar, turun dari Rp109,64 miliar. Itu dari pendapatan provisionas dan komisi lainnya Rp83,30 miliar, naik dari Rp83,14 miliar. Keuntungan kurs mata uang asing Rp11,21 miliar turun dari Rp26,50 miliar. Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Rp29,25 miliar susut dari Rp94,41 miliar. 

Total beban operasional lainnya Rp375,95 miliar, bengkak dari Rp330,07 miliar. Itu dari beban umum dan administrasi Rp177,27 miliar, bengkak dari Rp168,20 miliar. Beban tenaga kerja dan tunjangan Rp191,59 miliar, bengkak dari Rp156,08 miliar. Beban lain-lain Rp7,08 miliar bengkak dari Rp5,77 miliar. 

Laba operasional Rp176,59 miliar, melejit signifikan dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp92,91 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp176,64 miliar, menanjak dari periode sama tahun 2022 sebesar Rp95,15 miliar. Jumlah manfaat pajak penghasilan Rp6,65 miliar, turun dari akhir 2022 sebesar Rp8,30 miliar.

Laba tahun berjalan Rp183,29 miliar, tumbuh signifikan dari akhir 2022 senilai Rp103,45 miliar. Jumlah ekuitas Rp5,36 triliun, naik dari akhir tahun sebelumnya Rp4,16 triliun. Total liabilitas Rp14 triliun, turun tipis dari Rp14,13 triliun. Jumlah aset Rp19,37 triliun, naik dari akhir tahun sebelumnya Rp18,30 triliun. (*)