EmitenNews.com - PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) berhasil membalikkan kinerja keuangannya dengan mencatat laba bersih sebesar Rp377 juta pada Kuartal II 2024, mengalami kenaikan sebesar 129,53% dibandingkan dengan rugi bersih Rp1,27 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Kinerja positif ini menunjukkan lonjakan signifikan bagi perusahaan yang dikenal dengan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui produksi pembersih yang 90% bahan bakunya berasal dari limbah tekstil daur ulang.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (IDX) pada Selasa malam (3/9), KLIN mencatatkan penjualan bersih yang melonjak 100,98%, dari Rp5,07 miliar pada Kuartal II 2023 menjadi Rp10,19 miliar pada Kuartal II 2024. 

Peningkatan penjualan ini diikuti oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 58,91%, dari Rp4,04 miliar pada Kuartal II 2023 menjadi Rp6,42 miliar pada Kuartal II 2024.

Sebagai hasilnya, laba kotor KLIN mengalami peningkatan signifikan sebesar 270,59%, naik dari Rp1,02 miliar pada Kuartal II 2023 menjadi Rp3,77 miliar pada Kuartal II 2024. 

Peningkatan ini berdampak langsung pada perolehan laba usaha, di mana KLIN yang sebelumnya mencatat rugi usaha sebesar Rp1,22 miliar pada Kuartal II 2023, berhasil berbalik memperoleh laba usaha sebesar Rp929 juta pada Kuartal II 2024, atau mengalami peningkatan sebesar 176,15%.

Selain itu, KLIN juga berhasil membalikkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp1,27 miliar pada Kuartal II 2023 menjadi laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp456 juta pada Kuartal II 2024, mencatatkan kenaikan sebesar 135,91%.

Dari sisi neraca keuangan, total liabilitas perseroan mengalami penurunan tipis sebesar 1,56%, dari Rp10,92 miliar pada akhir tahun 2023 menjadi Rp10,75 miliar pada akhir Semester I 2024. Sementara itu, total ekuitas perseroan meningkat sebesar 1,12%, dari Rp33,83 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp34,21 miliar pada akhir Juni 2024. Kenaikan ini juga diikuti oleh peningkatan total aset perseroan sebesar 0,49%, yang naik dari Rp44,75 miliar pada Kuartal IV 2023 menjadi Rp44,97 miliar pada Kuartal II 2024.