EmitenNews.com—Pada Tahun Buku 2022, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) menderita rugi bersih Rp89,36 miliar, padahal setahun sebelumnya emiten semen ini masih membukukan laba bersih Rp221,55 miliar.

 

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip di Jakarta, Selasa (4/4), sepanjang tahun lalu CMNT berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan 17,03 persen menjadi Rp9,69 triliun dari Rp8,28 triliun pada Tahun Buku 2021.

 

Seiring dengan kenaikan penjualan tersebut, beban pokok penjualan yang harus dikeluarkan CMNT pada 2022 melonjak 16,23 persen (year-on-year) menjadi Rp7,16 triliun. Sehingga, laba bruto pada tahun lalu menjadi Rp2,52 triliun atau melesat 18,87 persen (y-o-y).

 

Namun demikian, laba usaha CMNT pada 2022 tercatat merosot 5,36 persen (y-o-y) menjadi Rp1,06 triliun. Hal ini terutama disebabkan lonjakan beban penjualan dan distribusi sebesar 56,68 persen (y-o-y) menjadi Rp1,03 triliun.

 

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2022, CMNT tercatat menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp93,41 miliar. Padahal, setahun sebelumnya perseroan mampu membukukan laba sebelum pajak Rp449,91 miliar. Kerugian ini terutama dipengaruhi rugi selisih kurs sebesar Rp551,27 miliar.

 

Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) 2022 sebesar Rp5,21 miliar, maka rugi tahun berjalan CMNT menjadi Rp88,2 miliar atau berbanding terbalik dengan kondisi 2021 yang masih membukukan laba tahun berjalan Rp254,67 miliar.

 

Sedangkan, besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2022 tercatat Rp89,36 miliar. Seperti diketahui, pada Tahun Buku 2021, CMNT mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp221,55 miliar.

 

Per 31 Desember 2022, total liabilitas CMNT tercatat menurun 2,06 persen (y-o-y) menjadi Rp14,29 triliun. Tetapi, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2022 justru tercatat melorot 5,19 persen (y-o-y) menjadi Rp3,84 triliun.