Terlebih, beban bunga dan keuangan naik 24,4 persen menjadi Rp42,732 miliar.

 

Akibatnya, perseroan mengalami rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp26,415 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten pemegang ijin waralaba Pizza Hut itu, yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/4/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah 37,1 persen menjadi Rp1,336 triliun.

 

Salah satu pemicunya, utang bank jangka pendek melonjak 500 persen menjadi Rp258,73 miliar.

 

Lalu, utang bank jangka panjang meningkat 29,4 persen menjadi Rp365,01 miliar.

 

Pada sisi lain, jumlah ekuitas menyusut 4,2 persen menjadi Rp1,172 triliun.