Memburuk! Rasio Kredit Bermasalah Bank China Construction (MCOR) Sentuh 4,3 Persen
 
                            EmitenNews.com—PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) mengalami pembengkakan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross dalam enam bulan pertama tahun 2022 menjadi 4,35 persen, sedangkan akhir Juni 2021 hanya di level 3,04 persen.
Adapun NPL nett pada akhir Juni 2022 bengkak menjadi 2,02 persen, dari 1,92 persen pada akhir Juni 2021.
Tak heran perseroan harus menambah penyisihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 21,2 persen menjadi Rp354,9 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit emiten bank itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indoenesia(BEI), Senin(18/7/2022).
Pada sisi pendapatan bunga bersih menyusut 1,9 persen menjadi Rp355,23 miliar, sedangkan beban operasional lainnya menyusut 1,42 persen menjadi Rp277,5 miliar. Dampaknya, laba operasional terpapas 3,23 persen menjadi Rp77,731 miliar.
Menariknya, perseroan membukukan kenaikan keuntungan penjualan aset tetap dan inventaris sebesar menjadi Rp374 juta. Ditambah, pendapat non operasional lainnya sebesar Rp228 juta, sedangkan semester I 2021 justru mencatat beban operasional sedalam Rp8,429 miliar.
Hasilnya, laba sebelum pajak tumbuh 8,3 persen menjadi Rp78, 333 miliar. Adapun laba bersih tahun berjalan tumbuh 8,71 persen menjadi Rp61,1 miliar.
Sementara itu, kredit yang diberikan tumbuh 2,6 persen dibanding akhir Desember 2021 menjadi Rp14,139 triliun. Tapi, Dana Pihak Ketiga turun 3,6 persen menjadi Rp18,552 triliun. Dampaknya, aset turun 2,2 persen menjadi Rp25,538 triliun.
Related News
 
                            Perkuat Fundamental, BMHS Catat Pertumbuhan di Kuartal III-2025
 
                            MHKI Terus Berinovasi Wujudkan Pengelolaan Limbah Berkelanjutan
 
                            Bank Raya (AGRO) Cetak Laba Tumbuh 23 Persen di Kuartal III-2025
 
                            KETR Catat Lonjakan Laba 62%, Pendapatan Tembus Rp607M di Kuartal III
 
                            Green Power (LABA) Jajaki Kemitraan Strategis di Industri Drone
 
                            WIKA Akui Dana Seret, Minta Waktu Tambahan Bayar Sukuk Jatuh Tempo
 
                     
                 
                 
             
                                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
             
            




