EmitenNews.com -PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang berkode saham BRIS adalah salah satu bank syariah terbesar di Indonesia, hasil penggabungan tiga bank syariah milik BUMN: Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Penggabungan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi bank syariah di Indonesia.

Pertumbuhan aset BSI menunjukkan peningkatan yang signifikan pasca-merger, yang didukung oleh peningkatan jumlah nasabah dan portofolio pembiayaan.

Pendapatan dari pembiayaan syariah, khususnya dari sektor ritel dan UKM, telah menunjukkan peningkatan yang stabil.

Rasio profitabilitas seperti Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) menunjukkan tren positif, mencerminkan efisiensi dan efektivitas operasional yang meningkat. Margin keuntungan dari produk-produk syariah juga mengalami perbaikan.

Non-Performing Financing (NPF) berada pada level yang terkendali, menunjukkan kualitas aset yang baik.

Diversifikasi portofolio pembiayaan ke sektor-sektor yang kurang rentan terhadap risiko ekonomi membantu menjaga kualitas aset.

Dukungan pemerintah terhadap perbankan syariah melalui berbagai insentif dan regulasi yang mendukung pertumbuhan.

Peraturan mengenai kewajiban penggunaan jasa perbankan syariah untuk beberapa sektor tertentu meningkatkan pangsa pasar BSI.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil mendukung peningkatan permintaan akan produk-produk keuangan syariah. Sektor-sektor ekonomi yang menjadi fokus pembiayaan BSI, seperti infrastruktur dan UMKM, diproyeksikan akan terus berkembang.

Persaingan dengan bank konvensional dan bank syariah lainnya mendorong BSI untuk terus berinovasi dalam produk dan layanan. Adopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman nasabah.

Harga saham BSI (BRIS) pasca-merger menunjukkan tren yang positif, didorong oleh sentimen positif pasar terhadap penggabungan bank-bank syariah. Analisis teknikal menunjukkan adanya pola bullish dalam pergerakan harga saham BSI.

Valuasi saham BSI (BRIS) relatif menarik dibandingkan dengan bank-bank syariah lainnya di kawasan Asia Tenggara. Rasio Price to Earnings (P/E) dan Price to Book (P/B) menunjukkan bahwa saham BSI (BRIS) masih undervalued, memberikan peluang investasi yang menarik.

Dengan dukungan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang positif, saham BSI diprediksi akan terus mengalami apresiasi.

Investor institusi dan ritel menunjukkan minat yang tinggi terhadap saham BSI, yang tercermin dari volume perdagangan yang meningkat.

Prospek kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk sangat positif didukung oleh peningkatan kinerja keuangan, dukungan regulasi pemerintah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil. Saham BSI juga menunjukkan potensi apresiasi yang baik, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi investor yang mencari eksposur di sektor perbankan syariah di Indonesia.

Secara year to date atau sepanjang 2024 saham BRIS sudah naik 41,95 persen atau setara 730 poin dari level 1.740 di awal tahun ke level 2.470 hingga penutupan perdagangan Rabu 10 Juli 2024.

Sedangkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir saham BRIS sudah melesat 406,51 persen atau 1.982,35 poin dari level 487,65 poin di 12 Juli 2019.