EmitenNews.com - PT AKR Corporindo (AKRA) mencatat pendapatan Rp17,25 triliun hingga kuartal III-2021. Melesat 24,43 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp12,86 triliun. Pendapatan itu, terdiri dari kontrak dengan pelanggan Rp17,07 triliun, naik dari periode sama tahun lalu Rp13,7 triliun.


Lalu, pendapatan sewa juga naik menjadi Rp176,51 miliar, dari periode sama tahun lalu Rp166,7 miliar. Beban pokok penjualan, dan pendapatan menjadi Rp15,67 triliun, dari periode sama tahun lalu Rp12,39 triliun. Laba bruto tercatat Rp1,58 triliun, naik 7 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp1,47 triliun.


Perseroan mencatat laba atas pengalihan aset tetap Rp5,02 miliar. Kemudian laba selisih kurs Rp20,03 miliar, dan pendapatan usaha lain Rp10,26 miliar. Perseroan mencatat laba usaha Rp1,08 triliun, naik 17,6 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp917,3 miliar.


Perseroan mencatat penghasilan keuangan Rp23,16 miliar, dan bagian atas laba entitas asosiasi Rp6,78 miliar. Perseroan mengantongi laba periode berjalan dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk Rp796,99 miliar, meroket 19,77 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp665,41 miliar.


Aset naik menjadi Rp21,31 triliun, dibanding posisi akhir Desember 2020 sejumlah Rp18,69 triliun. Liabilitas naik 27,26 persen menjadi Rp10,34 triliun, dari periode sama tahun lalu Rp8,13 triliun. Itu terjadi akibat peningkatan utang usaha dari pembelian persediaan BBM. ”Seiring lonjakan rata-rata harga minyak dunia dibanding tahun sebelumnya,” tutur Direktur AKR Corporindo Termurti Tiban.


Rata-rata harga minyak Gasoil 0,25 persen sejumlah USD69,01 per barrel. Menanjak 40,08 persen dibanding rata-rata tahun lalu USD49,26 per barrel. Ekuitas perseroan per September, tercatat Rp10,97 triliun, naik tipis dibanding periode sama tahun lalu Rp10,56 triliun. (*)