EmitenNews.com - Sedikitnya 136 UMKM mitra binaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), atau BRI, memeriahkan bazar UMKM di Sarinah Thamrin Jakarta, hingga Minggu (3/12/2023). Keikutsertaan BRI dalam “Bazar UMKM untuk Indonesia” itu, bisa ditemui di  Ruang Rubanah dan Ground Floor, Sarinah, 30 November sampai 3 Desember 2023. Demikian salah satu upaya nyata BRI dalam mendorong pelaku UMKM naik kelas.

 

Dalam rilis yang diterima Sabtu (2/12/2023), disebutkan kegiatan bazar UMKM tersebut merupakan komitmen dan bentuk nyata dari Kementerian BUMN serta BUMN dalam pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Melibatkan total 218 UMKM, sebanyak 136 di antaranya adalah mitra binaan BRI. 

 

Bazar ini juga menjadi sarana bagi UMKM dalam memperluas pasar, baik secara luring maupun daring melalui PaDi UMKM sehingga dapat memperluas jangkauan B2B (Business to Business).

 

Nantinya, Kementerian BUMN selaku penyelenggara rangkaian kegiatan Bazar UMKM Untuk Indonesia 2023 akan memberikan penghargaan 3 kategori, yaitu UMKM dengan Nilai Transaksi Terbesar, UMKM Frekuensi Transaksi Tertinggi dan UMKM Terfavorit.

 

Kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari Program Bakti BUMN yang merupakan komitmen Kementerian BUMN terhadap pembangunan berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada secara ekonomi dan sosial. Pengembangan UMKM menjadi salah satu prioritas Bakti BUMN yang diwujudkan melalui gelaran “Bazar UMKM untuk Indonesia” itu.

 

Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa Bazar UMKM untuk Indonesia menjadi upaya bagi BUMN termasuk BRI dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia. “Acara ini merupakan inisiatif untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga dapat terbangun usaha yang berkualitas.”

 

Menurutnya, penting untuk memahami journey proses pemberdayaan pelaku UMKM. Pertama go modern, melalui pelatihan dan pendampingan dilakukan terkait proses membuat brand, branding, pengemasan, standarisasi produk, hingga manajemen bisnis dan akuntansi sederhana.

 

Pelaku UMKM mendapat pelatihan dan pendampingan

Kemudian go digital terkait digitalisasi dasar, aplikasi digital hingga sosial media dasar. Proses ketiga, go online, yang dalam prosesnya pelaku UMKM mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait   social media ads, marketplace, hingga pembuatan website dan konten digital. Terakhir adalah go global di mana UMKM didorong siap ekspor.