Menerawang Prospek dan Rencana Bisnis Bakrie Telecom (BTEL) dengan Visi Barunya di 2023
EmitenNews.com—PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) atau BTEL Group mencatatkan kenaikan pendapatan sebanyak 40% menjadi Rp 38 miliar hingga September 2022. Sedangkan total aset melesat 150% menjadi Rp 52 miliar.
Presiden Direktur BTEL Group Harya Mitra Hidayat mengatakan, BTEL Group terus merasakan dampak positif atas realisasi visi perseroan sepanjang 2022, yaitu transformasi kegiatan usaha menjadi kegiatan bisnis berbasis digital.
"Strategi manajemen perseroan adalah menjalankan aktivitas usaha melalui unit unit usaha yang dapat diadaptasi dengan cekatan atau agile ,"ungkap Harya dalam keteranganya di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Seperti yang telah dilaporkan perseroan pada paparan publik sebelumnya, BTEL Group memiliki beberapa unit usaha yang menjadi lokomotif pendorong kinerja going concern BTEL Group.
Melalui PT Layanan Prima Digital (LPD), perseroan menyediakan solusi komunikasi untuk target pasar korporasi. Seiring dengan berkembangnya industri usaha digital, terutama kegiatan e-commerce , permintaan jasa yang ditawarkan meningkat, baik selama masa pandemi hingga kini.
Ke depan, dia mengatakan, LPD bakal mengembangkan produk solusi komunikasi dengan layanan komunikasi berbasis teknologi digital artificial intelligence , sehingga pelanggan LPD dapat memiliki layanan automateds customer service 24 jam yang menggunakan algoritma Artificial Intelligence sesuai kebutuhan.
Selanjutnya perseroan melalui PT Inovasi Teknologi Nusantara (ITN) fokus untuk memberikan solusi Informasi Teknologi (IT). ITN juga menyediakan skillful manpower (tenaga ahli) di bidang IT untuk berbagai sektor korporasi. Saat ini, ITN telah memiliki kerjasama penyediaan teknologi dan alat-alat pelengkapnya yang berbasis internet (IOT atau Internet of Things) untuk industri transportasi elektrik (electric vehicle) dan industri pertambangan.
Selain itu, perseroan melalui PT Cakra Andalas Fasilitas (CAF) merupakan unit usaha yang bergerak di bidang penyediaan dan pengelolaan infrastruktur kini fokus untuk industri penyiaran.
"Seiring dengan berlakunya ketetapan pemerintah dimana industri penyiaran harus beralih menggunakan sistem siaran dari analog menjadi digital hingga batas waktu November 2022, maka peluang bisnis CAF menjadi sangat potensial,"ungkapnya.
Related News
Adaro Energy (ADRO} Tebar Sisa Dividen USD400 Juta, Ini Jadwalnya
Drop 726 Persen, Produsen Antimo (PEHA) Maret 2024 Tekor Rp29 Miliar
Tumbuh 39 Persen, Alam Sutera (ASRI) Maret 2024 Serok Laba Rp42 Miliar
Genjot Kredit, Buana Finance (BBLD) Ngutang Bank Jago Rp50 Miliar
Susut 38 Persen, Laba Mandala (MFIN) Maret 2024 Sisa Rp91 Miliar
Kapok Rugi! Laba Diagnos (DGNS) Maret 2024 Melejit 106 Persen