EmitenNews.com -Tahun 2023 menorehkan catatan penting bagi pasar modal Indonesia. Jumlah emiten yang menggelar penawaran umum dan mencatatkan saham baru di pasar perdana atau initial public offering (IPO) menyentuh angka tertinggi sepanjang sejarah.
Jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 74 perusahaan, rekor tertinggi setelah lebih dari tiga dasawarsa. Sejarah sebelumnya ditorehkan pada 1990, ketika 66 perusahaan berhasil masuk bursa.
Berdasarkan data BEI per 25 Oktober 2023, sudah ada 73 perusahaan yang mencatatkan saham baru melalui IPO. Total raihan dananya mencapai Rp53,1 triliun. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah IPO tertinggi kelima di dunia dan peringkat ketujuh dari segi total nilai emisi.
Dalam pipeline BEI, masih ada 27 perusahaan yang tengah antre untuk bisa mencatatkan saham barunya di bursa. Dengan asumsi seluruh perusahaan dalam pipeline tersebut listing di sisa tahun 2023, maka, total emiten baru hingga akhir Desember nanti bisa mencapai 100 perusahaan.
Ernst & Young (EY) dalam laporan Global IPO Trends Q2 2023 menyebutkan, momentum suburnya IPO di Indonesia tidak lepas dari sejumlah faktor. Diantaranya, pertumbuhan ekonomi yang kuat, jumlah penduduk yang besar, melimpahnya cadangan mineral yang menjadi bahan baku kendaraan listrik, dan adanya rencana strategis privatisasi BUMN.
Pertumbuhan ekonomi RI yang diproyeksi mencapai lebih dari 5% pada tahun 2024 dan mendekati 6% pada 2025-2026, serta permintaan bahan baku kendaraan listrik yang tinggi di pasar global, dipercaya akan memacu sejumlah perusahaan berbondong-bondong masuk ke pasar modal, termasuk lewat IPO, untuk mencari pendanaan guna mengembangkan usahanya.
Direktur PT Semesta Indovest Sekuritas Kerry Rusli mengatakan, tren kenaikan suku bunga yang terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia, sedikit meredupkan sentimen positif terhadap pasar modal Indonesia. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak akan meredam minat perusahaan untuk melakukan IPO.
"Karena perusahaan ingin mendapatkan pendanaan alternatif dan brand image, serta menerapkan good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik (melalui IPO)," ujarnya.
Persiapan dan strategi menjadi kunci keberhasilan perusahaan agar bisa mengapitalisasi besarnya potensi pasar modal Indonesia, termasuk strategi di bidang komunikasi. 'Menetas Indonesia', perusahaan multichannel communication strategies terpercaya, memiliki kemampuan untuk membantu calon emiten lebih dikenal oleh para pelaku pasar dengan cakupan yang luas serta menjangkau lebih banyak investor baru yang tertarik untuk berinvestasi di pasar perdana.
"Menetas Indonesia akan menjadi game changer dalam dunia per-IPOan dan membawa nuansa baru di pasar modal Indonesia," ungkap Sudarsan Glory, salah satu Founder Menetas Indonesia yang juga seorang trader, investor, dan content creator spesialisasi perusahaan IPO.
Ia yakin, dengan pengalaman para pendiri yang mumpuni di bidang pasar modal, Menetas Indonesia akan mengantar calon emiten masuk bursa dengan sukses.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha